Senin, 25 April 2016
Sabtu, 12 Maret 2016
Senin, 09 November 2015
vektor
VEKTOR
A. Menggabungkan atau Menjumlahkan Besaran vektor
a. Secara Grafis
1. Metode Poligon
Penggabungan vektor secara poligon dilakukan dengan cara menggambar
vektor-vektor yang digabungkan tersebut secara berurutan (diteruskan).
Kemudian Vektor resultannya (R) digambar dengan menghubungkan titik awal
sampai akhir. (seperti pada gambar)
2. Metode Jajaran genjang
Penggabungan vektor secara jajaran genjang dibuat dengan cara menggambar
vektor-vektor yang akan digabungkan dari titik awal yang sama, kemudian
buatlah garis sejajar vektor tadi (garis putus-putus) dari kedua ujung
vektor yang digabungkan sehingga diperoleh titik potongnya. Terakhir
gambarlah Vektor Resultannya dengan menghubungkan titik awal ke titik
potong. (seperti pda gambar)
b. Secara Analitis (Perhitungan)
1. Jika arahnya sama
Resultan vektor yang arahnya sama dihitung dengan menjumlahkan besar dari kedua vektor yang digabungkan.
R = V1 + V2
2. Jika arahnya berlawanan
Resultan vektor yang arahnya sama dihitung dengan mengurangkan besar dari kedua vektor yang digabungkan (dihitung selisihnya).
R = V1 - V2
3. Jika saling mengapit sudut
Resultan dari vektor yang arahnya tidak sama dan tidak berlawanan atau
arahnya saling mengapit sudut dihitung dengan menggunakan rumus sbb :
Contoh Soal :
- Vektor Fa dan Fb berturut-turut 30 N dan 50 N. Berapa resultan kedua vektor tersebut jika :
a. kedua vektor searah !
b. kedua vektor berlawanan arah !
c. kedua vektor saling mengapit sudut 60° !
Diketahui : Fa = 30 N
Fb = 50 N
Ditanyakan : a) R = ................. ? (searah)
b) R = ................. ? (berlawanan arah)
c) R = ................. ? α = 60°
a) R = Fa + Fb b) R = Fa - Fb
R = 30 + 50 R = 30 - 50
R = 80 N R = - 20 N
(tanda – menyatakan arah R sama dengan Fb)
2. Vektor V = 400 N dengan arah 30° terhadap arah horizontal.
Tentukan komponen vektor diatas pada sumbu X dan sumbu Y !
Diketahui : V = 400 N
Ditanyakan : Vx = .................. ?
Vy = ................. ?
Vx = V Cos α Vy = V Sin α
Vx = 400 Cos 30° Vy = 400 Sin 30°
Vx = 400 0,87 Vy = 400 0,5
Vx = 348 N Vy = 200 N
3. Vektor P, Q dan S berturut-turut 200 N, 300 N dan 400 N
dan arahnya 30° , 150° dan 210° . Tentukan resultan dari ketiga vektor !
Diketahui : P = 200 N
Q = 300 N
S = 400 N
Ditanyakan : R = .................... ?
Untuk menghitung Resultan vektor yang lebih dari 2 vektor lebih mudah menggunakan tabel seperti dibawah :
B. Menguraikan Besaran Vektor
Perhatikan vektor P pada gambar dibawah !
Arah vektor P adalah ke kanan atas, vektor ini dapat diuraikan menjadi
dua komponen yaitu (Px) ke kanan dan (Py) ke atas seperti pada gambar.
Contoh 1
Sebuah vektor P mempunyai besar 200 satuan dengan arah membentuk sudut
30 ˚ dengan sumbu X positif. Berapakah besar komponen vektor diatas pada
sumbu X dan pada sumbu Y ?
Diketahui : P = 200 satauan
α = 30˚
Diatanya : Px ..... ?
Py ..... ?
a. Px = P Cos α b. Py = P Sin α
Px = 200 Cos 30˚ Py = 200 Sin 30˚
Px = 200 . 0,5√3 Py = 200 . 0,5
Px = 100 √3 satuan Py = 100 satuan
Contoh 2
Komponen dari vektor A pada sumbu X adalah 150 satuan. Bila
vektor A mengapit sudut 60˚ dengan sumbu X positif. Berapakah besar
komponen vektor A pada sumbu Y dan berapa pula besar vektor A tersebut ?
Diketahui : Ax = 150 satuan
α = 60˚
Ditanya : Ay .......... ?
A ............. ?
a. Ax = A Cos α b. A2 = (Ax)2 + (Ay)2
150 = A Cos 60˚ 3002 = 1502 + (Ay)2
150 = A . 0,5 90000 = 22500 + (Ay)2
A = 150 / 0,5 (Ay)2 = 90000 - 22500
A = 300 satuan (Ay)2 = 67500
Ay = √67500 satuan
C. Perkalian Besaran Vektor
1. Dot Produck (Perkalian vektor dengan vektor hasilnya skalar)
Misalnya F(vektor gaya) dan S (vektor perpindahan), Jika kedua
vektor diatas dikalikan hasilnya akan berupa sebuah sekalar yaitu W
(Usaha). Secara Matermatika Dot Produck dapat ditulis :
V1 . V2 = V1.V2 Cos α
2. Kros Produck (perkalian vektor dengan vektor hasilnya vektor)
Misalnya F (vektor gaya) dan R (vektor posisi), jika keuda vektor
tersebut dikalikan hasilnya akan berupa sebuah vektor baru yaitu Ï„ (Momen Gaya). Secara Matematika perkalian Kros Product dapat ditulis sbb :
V1 x V2 = V1.V2 Sin α
Arah dari hasil perkalian vektor dengan cara kros product dapat
ditentukan dengan aturan putaran skrup, yaitu putaran skrup sama dengan
arah putaran vektor melalui sudut terkecil sedangkan arah gerakan skrup
menyatakan arah vektor yang dihasilkan dari perkalian kros product.
3. Perkalian vektor dengan sebuah bilangan
Jumat, 30 Oktober 2015
kumpulan materi biologi lengkap untuk kelas 11 SMA kurikulum 2006
1. Pengertian Sel
Sel adalah unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Kata sel itu sendiri dikemukakan oleh Robert Hooke (1635 – 1703) yang berarti kotak-kotak kosong,
setelah ia mengamati sayatan gabus dengan mikroskop. Selanjutnya
disimpulkan bahwa sel terdiri dari kesatuan zat yang dinamakan protoplasma.
Istilah protoplasma pertama kali dipakai oleh Johannes Purkinje. Menurut Johannes Purkinje protoplasma dibagi menjadi dua bagian yaitu sitoplasma dan nukleoplasma. Schwaan dan Schleiden
(1838), menyatakan bahwa tumbuhan dan hewan mempunyai persamaan, yaitu
tubuhnya tersusun oleh sel-sel. Selanjutnya, teori tersebut dikembangkan
menjadi suatu teori sebagai berikut:
Click disini untuk membaca lebih lanjut
Jaringan Meristem
Jaringan
meristem atau jaringan muda adalah jaringan yang terdiri dari
sekelompok sel tumbuhan yang aktif membelah. Hal ini disebabkan karena
penyusun jaringan meristem bersifat embrional.
Berdasarkan asal usulnya, jaringan meristem dapat dikelompokkan menjadi tiga macam:
- Promeristem (telah ada sejak tumbuhan masih dalam tingkat embrio)
- Jaringan meristem primer (terdapat pada tunas dan akar)
- Jaringan meristem sekunder (mengakibatkan batang dan akar membesar ke arah samping)
Berdasarkan letaknya, jaringan meristem dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
- Meristem apikal (di ujung batang dan ujung akar, menyebabkan pertumbuhan tunas batang dan akar)
- Meristem interkalar (di antara ruas-ruas batang, menyebabkan ruas-ruas batang dapat bertambah panjang)
- Meristem lateral (di kambium, menyebabkan batang bertambah lebar)
jaringan
Sel pada Jaringan Tumbuhan
Jaringan pada tumbuhan tersusun dari beberapa sel tumbuhan yang memiliki struktur yang berbeda dengan sel hewan. Sel tumbuhan memiliki dinding sel, vakuola yang besar, dan memiliki plastida—yang terdiri dari kloroplas, kromoplas, dan leukoplas—yang tidak dimiliki oleh sel hewan. Sedangkan sel tumbuhan tidak memiliki sentriol seperti yang dimiliki sel hewan. Terdapat beberapa jenis sel tumbuhan misalnya sel parenkim, sel kolenkim, dan sel sklerenkim.
Jaringan Meristem
Jaringan
meristem atau jaringan muda adalah jaringan yang terdiri dari
sekelompok sel tumbuhan yang aktif membelah. Hal ini disebabkan karena
penyusun jaringan meristem bersifat embrional.
Berdasarkan asal usulnya, jaringan meristem dapat dikelompokkan menjadi tiga macam:
- Promeristem (telah ada sejak tumbuhan masih dalam tingkat embrio)
- Jaringan meristem primer (terdapat pada tunas dan akar)
- Jaringan meristem sekunder (mengakibatkan batang dan akar membesar ke arah samping)
Berdasarkan letaknya, jaringan meristem dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
- Meristem apikal (di ujung batang dan ujung akar, menyebabkan pertumbuhan tunas batang dan akar)
- Meristem interkalar (di antara ruas-ruas batang, menyebabkan ruas-ruas batang dapat bertambah panjang)
- Meristem lateral (di kambium, menyebabkan batang bertambah lebar)
Jaringan Dewasa
Jaringan
dewasa atau jaringan permanen adalah jaringan yang sudah berhenti
membelah. Jaringan dewasa dibedakan menurut fungsinya seperti berikut:
- Jaringan epidermis. Terletak di bagian paling luar dan berfungi untuk menutupi permukaan tumbuhan. Jaringan epidermis tidak memiliki klorofil. Pada epidermis bisa terdapat stomata, trikomata, spina (duri), velamen, sel kipas, dan sel kersik.
- Jaringan parenkim atau jaringan dasar. Ditemukan pada hampir semua bagian (organ) tumbuhan karena merupakan penyusun sebagian besar organ pada tumbuhan.
- Jaringan penyokong. Fungsinya untuk memperkokoh tanaman.
- Jaringan pengangkut. Berfungsi untuk mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Baik dari akar ke daun melalui xilem maupun dari daun ke seluruh bagian tanaman melalui floem.
- Jaringan gabus. Berfungsi untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan air dengan sifat kedap air nya.
Sistem Jaringan pada Tumbuhan
Beberapa jaringan bersatu dan membentuk sistem jaringan. Berikut adalah macam-macam sistem jaringan pada tumbuhan:
- Sistem jaringan dermal. Membentuk pembungkus luar tumbuhan. Sistem ini melibatkan epidermis dan periderm.
- Sistem jaringan pembuluh. Membentuk sistem pengangkutan air dan zat makanan ke seluruh bagian tumbuhan. Sistem ini melibatkan jaringan pengangkut yaitu xylem dan floem.
- Sistem jaringan dasar. Membentuk jaringan dasar pada tumbuhan. Sistem ini melibatkan jaringan parenkim, kolenkim, dan sklerenkim.
Organ pada Tumbuhan
Organ
adalah kumpulan jaringan yang secara bersama-sama melakukan tugas
tertentu. Ciri-ciri organ pada tumbuhan dikotil berbeda dengan yang
dimiliki tumbuhan monokotil. Berikut adalah organ-organ pada tumbuhan:
- Akar. Berfungsi untuk melekatkan tumbuhan pada media (tanah), menyerap air dan zat hara, sebagai cadangan makanan, dan berperan untuk pernapasan.
- Batang. Berfungsi untuk menyalurkan air dan garam mineral, sebagai cadangan makanan, dan sebagai tempat melekatnya daun, bunga, dan buah.
- Daun. Berfungsi untuk fotosintesis.
- Bunga. Sebagai alat reproduksi pada tumbuhan.
Kultur Jaringan
Kultur
jaringan adalah teknik membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi
tanaman baru yang mempunyai sifat seperti induknya. Tujuannya adalah
untuk mendapatkan banyak tumbuhan yang sama dalam waktu singkat. Untuk
melakukan kultur jaringan digunakan jaringan meristem karena jaringan
ini memiliki sel yang selalu membelah dan berkembang.
Jaringan meristem
Jaringan meristem adalah jaringan muda pada tumbuhan yang sel-selnya selalu membelah. Hal ini disebabkan karena sel penyusun jaringan meristem bersifat embrional. Berikut adalah ciri-ciri jaringan meristem:
- Terdiri dari sel-sel muda dalam fase pembelahan dan pertumbuhan.
- Biasanya tidak ditemukan ruang antarsel di antara sel-sel meristem.
- Bentuk sel bulat, lonjong atau poligonal, dan dengan dinding sel yang tipis.
- Masing-masing sel kaya akan sitoplasma dan protoplasma.
- Mengandung satu atau lebih dari satu inti sel dan berukuran besar.
- Plastida belum matang.
- Vakuola sel sangat kecil atau mungkin tidak ada.
- Selnya berbentuk kuboid atau prismatis.
(Bagian dari: Jaringan Tumbuhan)
Jaringan meristem dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu berdasarkan posisinya di dalam tubuh tumbuhan dan asal-usulnya.
1. Berdasarkan Posisi di Dalam Tubuh
- Meristem apikal (meristem ujung), selalu terdapat di ujung akar dan ujung batang tumbuhan. Mengakibatkan pertumbuhan primer berupa pertambahan panjang pada akar dan batang tumbuhan. Jaringan yang terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer. Selama proses pemanjangan meristem apikal, dihasilkan tunas apikal (tunas ujung) yang akan menjadi cabang samping, daun, dan bunga.
- Meristem interkalar, terdapat di antara ruas-ruas batang (di antara jaringan dewasa). Jaringan yang terbentuk merupakan jaringan primer. Pertumbuhan yang diakibatkan oleh aktivitas meristem interkalar menyebabkan pertambahan panjang pada antar ruas-ruas batang. Mengakibatkan munculnya bunga. Sesungguhnya meristem interkalar ini merupakan meristem apikal yang tertinggal ketika meristem tersebut tumbuh.
- Meristem lateral (meristem samping), terletak sejajar dengan lingkaran organ tempat ditemukannya meristem lateral dan merupakan meristem yang menghasilkan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder adalah proses penebalan/pembesaran pada akar dan batang tumbuhan. Menyebabkan organ bertambah lebar ke arah lateral. Contohnya adalah kambium gabus dan kambium pembuluh. Kambium gabus menghasilkan lapisan pelindung yang disebut lapisan periderm (gabus). Kambium vaskuler berperan dalam penebalan selama pertumbuhan sekunder.
2. Berdasarkan Asal-Usulnya
- Meristem primer, merupakan jaringan meristem yang mengalami perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrio dan berkembang langsung dari sel-sel embrional. Biasanya terdapat di ujung atas (tunas) dan ujung bawah (akar) tumbuhan. Mengakibatkan terjadinya pemanjangan (pertumbuhan primer). Disebut juga meristem apikal.
- Meristem sekunder, adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan meristem primer yang telah terdiferensiasi (diferensiasi adalah proses perubahan jaringan meristem menjadi jaringan lain). Meristem sekunder mengakibatkan batang dan akar membesar ke arah samping. Contohnya adalah kambium, felogen, perikambium/perisikel, dan parenkum meristematik. Meristem sekunder disebut juga meristem lateral.
- Promeristem, adalah jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan masih dalam tingkat embrio.Jaringan dewasaJaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti membelah. Jaringan ini juga disebut jaringan permanen karena telah mengalami diferensiasi dan spesialisasi fungsi dari sel-sel hasil pembelahan jaringan meristem. Jaringan dewasa meliputi jaringan pelindung (epidermis dan jaringan gabus), jaringan dasar (parenkim), jaringan penguat (kolenkim dan sklerenkim), dan jaringan pengangkut (xilem dan floem).
(Bagian dari: Jaringan Tumbuhan)
Berikut adalah sifat-sifat dari jaringan dewasa:- Sel-selnya sudah tidak mengalami pembelahan, tetapi telah berdiferensiasi sehingga membentuk jaringan yang kompleks dan saling mendukung.
- Ukuran sel yang relatif lebih besar dibandingkan sel-sel pada jaringan meristem.
- Plasma sel sedikit karena ukuran vakuola besar.
- Terdapat ruang antarsel.
1. Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis adalah jaringan terluar pada organ-organ tumbuhan seperti akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Fungsi jaringan epidermis adalah sebagai penutup permukaan tumbuhan dan sebagai pelindung organ tumbuhan.Berikut adalah ciri-ciri jaringan epidermis:- Terdiri dari satu lapis yang tersusun atas sel-sel hidup dan tersusun rapat sehingga tidak ada ruang antarsel.
- Bentuk, ukuran, dan susunannya beragam. Namun umumnya berbentuk persegi panjang.
- Tidak memiliki klorofil. Kecuali pada epidermis tumbuhan paku.
- Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalami penebalan, namun dinding sel epidermis bagian dalam yang berbatasan dengan jaringan lain tetap tipis.
- Dapat mengalami modifikasi membentuk derivat jaringan epidermis. Seperti:
- Stomata (mulut daun). Berfungsi sebagai akses keluar masuk oksigen dan karbon dioksida.
- Trikomata (rambut-rambut). Berfungsi sebagai pelindung pada hampir seluruh permukaan tumbuhan.
- Spina (duri). Terdapat pada beberapa jenis tumbuhan seperti mawar dan bunga kertas.
- Velamen. Sering disebut epidermis ganda. Terdapat pada akar gantung.
- Sel kipas. Terdapat pada bagian atas permukaan daun beberapa jenis tumbuhan. Fungsinya untuk mengurangi penguapan.
- Sel kersik yang menyebabkan permukaan batang tumbuhan menjadi keras. Contohnya pada tumbuhan tebu.
-
2. Jaringan Parenkim
Jaringan parenkim adalah jaringan dasar yang ditemukan pada hampir semua organ tumbuhan. Jaringan parenkim terbentuk dari sel-sel hidup dengan struktur morfologis dan siologis yang bervariasi.Ciri-ciri jaringan parenkim adalah:- Sel-selnya berukuran besar dan berdinding tipis. Umumnya berbentuk segi enam.
- Vakuola berukuran besar dan memiliki banyak vakuola.
- Letak inti sel mendekati dasar sel.
- Mampu bersifat embrional dan meristematik. Sehingga dapat membelah diri.
- Susunannya renggang sehingga banyak ruang antarsel.
Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim dibedakan menjadi:- Parenkim asimilasi (klorenkim), mengandung klorofil dan berfungsi untuk fotosintesis.
- Parenkim penimbun, menyimpan cadangan makanan.
- Parenkim air, mampu menyimpan air.
- Parenkim udara (aerenkim), menyimpan udara karena mempunyai ruang antarsel yang besar.
- Parenkim pengangkut, terdapat di sekitar xylem dan floem untuk mengangkut air, unsur hara, serta zat-zat hasil fotosintesis.
- Parenkim penutup luka, memiliki kemampuan regenerasi dengan cara berubah menjadi sifat meristematik sehingga dapat membentuk jaringan parenkim yang baru.
3. Jaringan Penyokong
Jaringan penyokong adalah jaringan yang berfungsi memberikan kekuatan bagi tumbuhan agar dapat berdiri dengan kokoh. Sel-selnya kuat, tebal, dan telah mengalami spesialisasi. Selain untuk memperkuat, jaringan ini juga berfungsi sebagai pelindung biji dan berkas vaskuler. Jaringan ini terdiri atas jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.1) Jaringan Kolenkim- Sel mengalami penebalan pada bagian sudut.
- Penebalan berupa selulosa.
- Berupa sel hidup.
- Umumnya berkelompok membentuk untaian atau silinder.
- Terletak pada bagian terluar batang dan urat daun.
2) Jaringan Sklerenkim- Seluruh bagian dinding sel mengalami penebalan.
- Penebalan berupa lignin.
- Berupa sel mati.
- Umumnya ditemui pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
- Terletak pada korteks, perisikel, di antara xilem dan floem.
- Terdiri dari dua macam: berbentuk serat (rami) dan sklereid (kulit kacang).
4. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut adalah jaringan yang bertugas mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Jaringan pengangkut juga disebut berkas vaskuler (berkas vaskuler). Terdiri dari dua jaringan yaitu xylem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh kulit kayu).1) XylemTerdapat pada bagian kayu tanaman, berfungsi menyalurkan air dari akar menuju bagian atas tanaman. Xylem ada dua macam, yaitu trakea dan trakeid. Xilem tersusun atas:- Unsur trakeal, terdiri dari trakea (sel-sel berbentuk tabung) dan trakeid (sel-selnya panjang dengan lubang pada dinding selnya).
- Serabut xylem, terdiri atas sel panjang dengan ujung meruncing.
- Parenkim kayu, berisi zat seperti cadangan makanan, tanin, dan kristal.
2) FloemTerdapat pada kulit kayu, berfungsi menyalurkan zat makanan ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Floem tersusun atas:- Buluh tapis, berbentuk tabung dengan ujung berlubang.
- Sel pengiring, berbentuk silinder dengan plasma yang pekat.
- Serabut floem, berbentuk panjang dengan ujung berimpit dan dindingnya tebal.
- Parenkim floem, selnya hidup, memiliki dinding primer dengan lubang kecil yang disebut noktah. Parenkim floem berisi tepung, damar, atau kristal.
3) Tipe Ikatan Pembuluh Angkut- Ikatan pembuluh kolateral. Terbentuk dari xylem dan floem yang letaknya bersebelahan dalam satu jari-jari yang sama.
- Ikatan pembuluh konsentris. Terdiri atas xylem dan floem yang membentuk cincin silindris.
- Ikatan pembuluh tipe bikolateral. Xylem diapit oleh floem luar dan floem dalam.
- Ikatan pembuluh tipe radial. Xylem dan floem bersebelahan pada jari-jari yang berbeda.
4) Tabel Perbedaan Xylem dan FloemPembandingXylemFloemTerbuat dari Sel mati Sel hidup Tebal dinding sel Tipis Tebal Pembuat dinding sel Lignin (selulosa keras) Selulosa Permeabilitas dinding sel Impermeabel Permeabel Sitoplasma Tidak ada Ada Fungsi Mengangkut air dan unsur hara mineral Mengangkut hasil fotosintesis Dibawa ke Daun Seluruh bagian tumbuhan Arah aliran Ke atas Ke atas dan bawah Jaringan yang menyertai Serabut Sel pengiring 5. Jaringan Gabus
Jaringan gabus adalah jaringan yang berfungsi untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air. Maka dari itu, jaringan gabus bersifat kedap air.6.Sistem jaringan pada tumbuhanBeberapa jaringan tumbuhan bersatu membentuk suatu sistem jaringan pada tumbuhan. Sistem jaringan dibedakan menjadi tiga macam yaitu sistem jaringan dermal, sistem jaringan pembuluh, dan sistem jaringan dasar.(Bagian dari: Jaringan Tumbuhan)
1. Sistem Jaringan Dermal
Dinding pada sistem jaringan dermal terdiri atas zat lilin, kitin, dan suberin. Fungsi jaringan dermal adalah untuk menutupi dan melindungi permukaan tubuh tumbuhan. Pada sistem jaringan dermal terdapat epidermis dan periderm. Periderm mirip dengan epidermis, tetapi berada di permukaan batang dan akar.2. Sistem Jaringan Pembuluh
Sistem jaringan pembuluh terlibat dalam proses pengangkutan air, garam mineral, dan makanan ke seluruh bagian tumbuhan. Sistem jaringan pembuluh terdiri dari dua jaringan pengangkut yaitu xylem dan floem.3. Sistem Jaringan Dasar
Sistem jaringan ini merupakan sistem jaringan dasar pada tumbuhan. Terdiri atas parenkim, kolenkim, dan sklerenkim.7. Organ pada tumbuhanOrgan adalah kumpulan jaringan yang secara bersama-sama melakukan tugas tertentu. Organ tumbuhan terdiri atas akar, batang, daun, bunga, dan buah.1. Akar
Akar adalah bagian tumbuhan berbiji yang berada di dalam tanah, berwarna putih, dan bentuknya meruncing sehinga lebih mudah menembus tanah. Akar berasal dari akar lembaga (radix) yang terdapat di biji tumbuhan. Akar berkembang dari meristem apikal ujung akar yang dilindungi oleh tudung akar (kaliptra). Fungsi tudung akar adalah untuk melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah.Pembelahan sel meristem apikal membentuk daerah pemanjangan yang disebut daerah/zona pemanjangan sel. Dibelakangnya terdapat zona diferensiasi sel atau zona pendewasaan sel, di sini sel-sel akar berkembang menjadi beberapa sel permanen seperti xylem, floem, parenkim, dan sklerenkim.Fungsi akar bermacam-macam, antara lain:- Mengikat tubuh tumbuhan pada tanah.
- Menyimpan cadangan makanan dalam bentuk umbi.
- Menyerap air dan garam-garam mineral terlarut.
- Sebagai alat pernapasan.
Berikut adalah bagian-bagian anatomi akar secara garis besar:- Epidermis, terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat dengan dinding sel yang tipis supaya mudah ditembus air. Pada zona diferensiasi, epidermis membentuk bulu/rambut akar yang berfungsi untuk memperluas permukaan penyerapan
- Korteks, tersusun atas berlapis-lapis sel dengan dinding yang tipis dan memiliki ruang antarsel yang memungkinkan terjadinya pertukaran gas.
- Endodermis, berupa satu lapis sel yang rapat dengan penebalan gabus pada dinding sel. Endodermis adalah pemisah antara korteks dan stele.
- Stele/silinder pusat, di dalamnya terdapat berkas pengangkut (xilem dan floem).
Akar tanaman menyerap air dan unsur hara dengan proses imbibisi, difusi, dan osmosis. Bagian akar yang berfungsi untuk melakukan penyerapan adalah daerah yang memiliki rambut akar yang merupakan daerah perluasan epidermis. Sebelum air tanah sampai ke xilem, air tanah terlebih dahulu melalui sel rambut akar (epidermis), korteks, endodermis, dan perisikel.1.1. Struktur Akar DikotilAkar pada tumbuhan dikotil berbentuk tunggang. Xilem dan floem pada tumbuhan dikotik tersusun membentuk jari-jari (radial). Xilem berbentuk bintang di pusat dan floem mengelilinginya. Di antara xilem dan floem terdapat kambium yang menghasilkan unsur kayu ke arah luar membentuk kulit.1.2. Struktur Akar MonokotilAkar pada tumbuhan monokotil berbentuk serabut. Epidermis, korteks, dan perisikel memiliki struktur, lokasi, dan fungsi seperti pada akar dikotil. Xylem dan floem mirip dengan tanaman dikotil, tetapi letak keduanya saling berdekatan karena tidak memiliki kambium. Empulur terletak di bagian tengah dan dikelilingi xilem dan floem secara berselang-seling.2. Batang
Batang adalah salah satu organ tumbuhan berpembuluh yang berfungsi sebagai penyangga. Batang disusun oleh beberapa macam jaringan yang berbeda sehingga terdiri dari beberapa tipe seperti batang berkayu, batang lembut dan lunak (herbaseus), dan batang tipe rumput (kalmus).Fungsi batang adalah sebagai berikut:- Menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun dan zat makanan dari daun ke seluruh bagian tubuh.
- Mengarahkan tumbuhan agar mendapatkan cahaya matahari yang cukup.
- Tempat penimbunan cadangan makanan.
- Tempat melekatnya daun, bunga, dan buah.
Struktur batang secara umum adalah sebagai berikut:- Epidermis, tersusun rapat oleh selapis sel. Dinding luar terdapat kutikula. Fungsi epidermis adalah untuk melindungi jaringan di bawahnya.
- Korteks, tersusun oleh beberapa lapis sel parenkim yang berdinding tipis dan terdapat banyak ruang antarsel. Disebut juga dengan istilah “kulit pertama”.
- Stele (silinder pusat), stele adalah lapisan terdalam dari batang. Di dalamnya terdapat sel parenkim dan berkas pengangkut. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium.
2.1. Struktur Batang DikotilBatang dikotil tersusun atas beberapa jaringan seperti berikut:- Epidermis. Terletak di bagian terluar batang. Terdapat zat kitin yang berfungsi untuk melindungi batang agar tidak kehilangan banyak air.
- Korteks. Terletak di antara epidermis dan endodermis. Terdapat sel kolenkim dan sel parenkim. Sel kolenkim berfungsi sebagai jaringan penunjang. Sedangkan sel parenkim sebagai jaringan dasar serta untuk mengisi dan menyimpan zat.
- Stele. Terletak di sebelah dalam lapisan endodermis. Fungsi stele adalah untuk memberi kekuatan pada batang.
- Perisikel yang menyelubungi berkas pembuluh batang.
- Berkas pembuluh. Terletak di bagian dalam perisikel. Fungsi berkas pembuluh adalah sebagai pengangkut zat.
- Kambium. Terletak di antara xilem dan floem. Kambium menyebabkan batang mengalami penambahan diameter. Fungsi kambium adalah untuk membentuk xilem dan floem. Terdapat dua tipe kambium yaitu kambium vaskuler yang berada di antara xilem dan floem, dan kambium intervaskuler yang berada di antara dua berkas pengangkut.
- Floem. Terletak di bagian luar berkas pembuluh atau bagian luar kambium. Fungsi floem adalah untuk mengangkut zat makanan ke seluruh tubuh.
- Xylem. Terletak di bagian dalam berkas pembuluh atau bagian dalam kambium. Fungsi xilem adalah untuk menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun.
2.2. Struktur Batang MonokotilBatang monokotil tersusun atas beberapa jaringan seperti berikut:- Epidermis. Terletak di bagian luar batang. Dinding selnya lebih tebal daripada dinding sel epidermis dikotil. Fungsi epidermis adalah sebagai pelindung supaya tidak banyak kehilangan air.
- Meristem dasar. Terletak di jaringan yang berada di bagian dalam epidermis. Sampai sekarang belum ada yang mengetahui pasti fungsi meristem dasar.
- Berkas pembuluh. Tersebar pada meristem dasar. Fungsi berkas pembuluh mirip dengan yang dimiliki tumbuhan dikotil.
3. Daun
Daun adalah organ tumbuhan yang memiliki fungsi utama untuk membuat makanan melalui proses fotosintesis. Selain itu, fungsi daun adalah sebagai tempat pengeluaran air dengan cara penguapan dan respirasi.Berikut adalah struktur yang melapisi daun dimulai dari atas:- Epidermis atas, terkadang dilapisi oleh kutikula.
- Jaringan palisade parenkim/jaringan tiang/jaringan pagar, mengandung banyak klorofil.
- Berkas pembuluh. Terdapat xilem dan floem yang berfungsi sebagai alat transportasi dan penguat daun dalam bentuk tulang daun.
- Jaringan spons parenkim/bunga karang, mengandung sedikit klorofil.
- Epidermis bawah, terdapat stomata.
Secara morfologi daun terdiri dari helaian daun (lamina), tangkai daun (petiolus), dan pelepah daun (folius). Daun tumbuhan dikotil umumnya memiliki daun dengan susunan tulang daun menyirip dan menjari. Sedangkan daun tumbuhan monokotil umumnya memiliki susunan tulang daun sejajar atau melengkung.3.1. Bagian-Bagian Daun Dikotil- Epidermis. Terdiri dari satu lapis sel (kecuali pada tumbuhan karet). Letak epidermis di permukaan atas dan bawah daun. Fungsi epidermis adalah untuk melindungi sel bagian dalam dari kehilangan air dan mempertahankan bentuk daun.
- Kutikula melapisi permukaan daun dan mengalami penebalan oleh zat kitin. Fungsi kutikula adalah untuk mencegah penguapan melalui permukaan daun.
- Stomata. Letak stomata di permukaan daun berupa celah pada lapisan epidermis dengan dua sel penutup. Fungsi stomata adalah sebagai tempat keluar masuk gas.
- Mesofil adalah jaringan dasar yang tersusun atas dua lapisan sel yaitu palisade (jaringan pagar) dan spons parenkim (jaringan bunga karang).
- Urat daun. Terdapat berkas pembuluh. Membentuk tulang daun.
3.2. Bagian-Bagian Daun Monokotil- Epidermis. Terdiri dari satu lapis sel dengan penebalan kitin. Letak epidermis di permukaan daun. Fungsi epidermis adalah untuk melindungi daun dari kekeringan dan untuk mencegah penguapan.
- Stomata. Struktur dan fungsi sama dengan stomata yang ada di daun dikotil. Hanya saja letaknya berderet di antara urat daun.
- Mesofil. Letaknya di antara urat daun. Mesofil merupakan tempat berlangsungnya fotosintesis.
- Urat daun. Letaknya pada helai daun yang berfungsi sebagai transportasi dan penguat daun.
4. Bunga
Bunga adalah alat reproduksi tumbuhan. Berikut adalah bagian-bagian bunga:
- Kelopak bunga. Umumnya berwarna hijau. Fungsi kelopak bunga adalah untuk membungkus dan melindungi kuncup bunga sebelum mekar.
- Mahkota bunga. Memiliki warna cerah. Fungsi mahkota bunga adalah untuk menarik serangga untuk datang dan menyerbuki bunga. Pada sebuah bunga dikotil biasanya terdapat mahkota bunga berjumlah 4, 5, atau kelipatannya. Sedangkan pada tumbuhan monokotil berjumlah 3 atau kelipatannya.
- Benang sari. Adalah alat kelamin jantan pada tumbuhan. Jika serbuk sari masuk ke putik, maka akan terjadi pembuahan.
-


















