Termokimia
Pendahuluan
Pada tulisan
ini akan dibahas mengenai reaksi kimia dan hubungannya dengan panas dan energi
yang berubah saat terjadi reaksi tersebut.
Sistem &
Lingkungan
Untuk
mengerti termokimia, perlu dipahami konsep sistem dan lingkungan. Pertama, kita
akan membahas mengenai sistem. Sistem adalah reaksi atau
tempat yang dijadikan titik pusat perhatian. Lingkungan adalah
semua hal yang menunjang sistem, atau dengan kata lain, semua hal di
luar sistem. Contohnya, bila anda melihat segelas air, maka segelas air
adalah sistem, sementara ruangan dan semua lainnya adalah lingkungan.
Ada 3 jenis
sistem, berdasarkan transformasi materi dan energinya, yaitu:
- Sistem terbuka, yaitu sistem dimana pertukaran materi dan energi keluar masuk sistem dapat dilakukan. Contohnya, air dalam gelas terbuka.
- Sistem tertutup, dimana hanya ada pertukaran energi atau materi satu arah. Contohnya, air panas dalam gelas tertutup, dimana hanya panas (energi) dari dalam gelas yang bergerak ke arah lingkungan.
- Sistem terisolasi, yaitu dimana tidak terjadi pertukaran materi dan energi sama sekali. Contohnya, air dalam termos.
Entalpi
Entalpi,
seperti asal kata Yunaninya, berarti kandungan energi pada suatu benda.
Jika kita bayangkan kita melihat sebuah ember yang kita tidak tahu volumenya
dan berisi air. Seperti banyak air yang tidak kita tahu, besar entalpi
juga tidak kita ketahui. Namun, jika dari ambil atau beri air sebanyak satu
gayung dari/pada ember tersebut, kita tahu perubahan isinya. Begitulah kita
tahu perubahan entalpi.
Entalpi
dilambangkan dengan huruf H (terkadang dengan h). Kita dapat mengetahui
perubahan entalpi pada suatu reaksi dengan:
Dimana
semuanya terdapat dalam satuan J atau kal.
Jika kita
hubungkan entalpi dengan hukum termodinamika yang pertama, kita akan tahu bahwa
entalpi secara global tidak pernah berubah. Energi hanya bergerak, namun tidak
bertambah atau berkurang. Lebih jauh akan dibahas dalam tulisan Pengayaan
Termokimia.
Reaksi
Eksoterm dan Endoterm
Reaksi
dibagi menjadi dua jenis, sesuai dengan arah perpindahan energi. Mereka adalah
: (a) reaksi eksoterm dan (b) reaksi endoterm. Kita akan membahas yang pertama
dahulu.
- Reaksi Eksoterm
Reaksi eksoterm, adalah kejadian
dimana panas mengalir dari sistem ke lingkungan. Maka, ΔH
< O dan suhu produk akan lebih kecil dari reaktan. Ciri lain, suhu
sekitarnya akan lebih tinggi dari suhu awal.
Contoh
C(s)+O2 -> CO2 (g)
ΔH=-393.4 kJ mol-1
Diagram reaksi eksoterm berupa:
- Reaksi Endoterm
Reaksi endoterm adalah kejadian dimana panas diserap
oleh sistem dari lingkungan. Maka, ΔH > 0 dan suhu
sekitarnya turun.
Contoh:
- H2(g) + I2(g) -> 2HI(g) ΔH=51.9 kJ mol-1
- Ba(OH)2(s) + 2NH4Cl (s) -> BaCl2(l) + 2NH3(g) + 2H2O(l)
- Penguapan Alkohol
Berikut diagram reaksi endoterm:
Kondisi
Standar & Persamaan Termokimia
Semua
persamaan termokimia
akan dituliskan dengan kondisi standar (STP) sebagai acuannya,
yaitu 1 atm (101.3 kPa) dan 25oC (298 K). Ini digunakan karena unsur
pada kondisi ini berada dalam tingkat paling stabil.
Persamaan termokimia akan menyatakan jumlah mol
reaktan dan produk, serta menyatakan jumlah energi yang terlibat. SI
untuk ΔH adalah kJ mol-1. ‘mol-1‘ tidak
menyatakan jumlah penyusun senyawa, namun jumlah per mol dalam
persamaan tersebut, biasanya dengan acuan mol produk adalah 1. Contoh
CO(g) + 1/2
O2(g) -> CO2(g) ΔH= -283 kJ mol-1
Catatan:
- Terkadang mol-1 hanya dituliskan jika mol reaktan adalah 1, atau tidak dituliskan sama sekali
- Persamaan termokimia juga harus
memasukkan kondisi fisis senyawanya
Jenis-Jenis Perubahan Entalpi
Ada beberapa
jenis entalpi, namun kurikulum Indonesia hanya mensyaratkan 4 diantaranya (anda
boleh lega, karena siswa Singapura belajar 7 jenis), yaitu:
- Entalpi Pembentukan Standar (ΔHf0= Standard Enthalpy of Formation)
Entalpi pembentukan standar adalah perubahan
entalpi untuk membentuk senyawa satu mol dari
unsur-unsurnya pada kondisi standar.
Contoh:
H2(g) + 1/2 O2-> H2O(l)
ΔH=-286 kJ mol-1
K(s) + Mn(s) + 2O2 -> KMnO4(s)
ΔH=-813 kJ mol-1
Catatan:
- ΔHf elemen stabil adalah 0
- ΔHf digunakan untuk memperkirakan stabilitas senyawa dibanding penyusunnya
- Semakin kecil ΔHf, semakin stabil energi senyawa itu
- ΔHf tidak mencerminkan laju reaksi (akan dibahas pada bab selanjutnya)
- Entalpi Penguraian Standar (ΔHd0= Standard Enthalpy of Decomposition)
Entalpi penguraian standar adalah kebalikan
pembentukan, yaitu kembalinya senyawa ke unsur dasarnya. Maka,
entalpinya pun akan berbalik.
Contoh:
H2O(l) -> H2(g) + 1/2 O2(g)
ΔH=+286 kJ mol-1 (bnd. contoh Hf no.
1)
- Entalpi Pembakaran Standar (ΔHc0= Standard Enthalpy of Combustion)
Entalpi pembakaran standar adalah perubahan entalpi
ketika 1 mol materi dibakar habis menggunakan oksigen pada
kondisi standar.
Contoh :
1/2 C2H4(g) + 3/2 O2 ->
CO2(g) + H2O(l) ΔH=-705.5 kJ mol-1
Catatan:
- ΔHc selalu negatif, karena panas pasti dilibatkan
- ΔHc bisa digunakan untuk menilai kandungan energi bahan bakar atau makanan
- Entalpi Pelarutan Standar (ΔHs0= Standard Enthalpy of Solution)
Entalpi pelarutan standar adalah perubahan entalpi
ketika 1 mol materi terlarut pada sebuah larutan menghasilkan
larutan encer. Setelah itu, tidak akan terjadi perubahan suhu bila larutan
awal ditambahkan.
Contoh:
- NH3(g) + aq -> NH3(aq) ΔHs=-35.2 kJ mol-1
- HCl(g) + aq -> H+(aq) + Cl–(aq) ΔHs=-72.4 kJ mol-1
- NaCl(s) + aq -> Na+(aq) + Cl–(aq) ΔH=+4.0 kJ mol-1
Catatan:
- Jika ΔHs sangat positif, zat itu tidak larut dalam air
- Jika ΔH negatif, zat itu larut dalam air

















0 komentar:
Posting Komentar