Laju reaksi
KONSEP LAJU REAKSI
1.
Pengertian Laju Reaksi
Laju
menyatakan seberapa cepat atau seberapa lambat suatu proses berlangsung. Laju
juga menyatakan besarnya perubahan yang terjadi dalam satu satua waktu. Satuan
waktu dapat berupa detik, menit, jam, hari atau tahun.
Reaksi kimia adalah proses perubahan zat pereaksi menjadi produk. Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah zat peraksi semakin sedikit, sedangkan produk semakin banyak. Laju reaksi dinyatakan sebagai laju berkurangnya pereaksi atau laju terbentuknya produk.
Reaksi kimia adalah proses perubahan zat pereaksi menjadi produk. Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah zat peraksi semakin sedikit, sedangkan produk semakin banyak. Laju reaksi dinyatakan sebagai laju berkurangnya pereaksi atau laju terbentuknya produk.
2. Ungkapan
Laju Reaksi untuk Sistem Homogen
Untuk sistem
homogen, laju reaksi umum dinyatakan sebagai laju penguragan konsentrasi molar
pereaksi atau laju pertambahan konsentrasi molar produk untuk satu satuan
waktu, sebagai berikut:
_______________________________________________________________________________________
Titrasi Asam Basa
Titrasi
asam-basa sering disebut juga dengan titrasi netralisasi. Dalam
titrasi ini, kita dapat menggunakan larutan standar asam dan larutan
standar basa. Pada prinsipnya, reaksi yang terjadi adalah reaksi
netralisasi yaitu :Reaksi netralisasi terjadi antara ion hidrogen sebagai asam dengan ion hidroksida sebagai basa dan membentuk air yang bersifat netral. Berdasarkan konsep lain reaksi netralisasi dapat juga dikatakan sebagai reaksi antara donor proton (asam) dengan penerima proton (basa).
____________________________________________________________________________________
pH larutan asam basa
pH adalah
derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan
tingkat keasaman atau kebasaan yang
dimiliki oleh suatu larutan. Ia
didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur
secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis.
Skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan
larutan standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan persetujuan internasional.[1]
Konsep pH
pertama kali diperkenalkan oleh kimiawan Denmark Søren Peder Lauritz
Sørensen pada tahun 1909. Tidaklah diketahui dengan pasti
makna singkatan “p” pada “pH”. Beberapa rujukan mengisyaratkan bahwa p
berasal dari singkatan untuk powerp[2] (pangkat), yang lainnya merujuk
kata bahasa Jerman Potenz
(yang juga berarti pangkat)[3], dan ada pula yang merujuk pada
kata potential. Jens Norby mempublikasikan sebuah karya ilmiah
pada tahun 2000 yang berargumen bahwa p
adalah sebuah tetapan yang berarti “logaritma negatif”[4].
____________________________________________________________________________________
Bentuk molekul didasarkan kepada jumlah electron yang saling tolak-menolak disekitar atom pusat yang akan menempati tempat sejauh munkin untuk meminimumkan tolakan. click disini untuk membaca lebih lanjut
Kesetimbangan Kimia
Konsep
Kesetimbangan Dinamis
Reaksi
kesetimbangan adalah reaksi dimana zat-zat hasil reaksi ( produk ) dapat
bereaksi kembali membentuk zat-zat semula ( reaktan ). Jadi reaksi
berlangsung dua arah ( reversibel ) :
Kapankah
suatu reaksi bolak-balik mencapai keadaan setimbang ?
Pada saat laju
reaksi ke kanan = laju reaksi ke kiri
Bagaimana
kita dapat mengetahui bahwa suatu reaksi bolak-balik telah mencapai
kesetimbangan ?
Saat
tercapai kesetimbangan jumlah zat-zatnya baik reaktan maupun produk tidak
lagi berubah. Jumlah zat sebanding dengan mol dan konsentrasi sehingga saat
setimbang mol dan konsentrasi zat-zatnya tetap.Jelaskan, mengapa
kesetimbangan kimia disebut kesetimbangan dinamis !
Walaupun
reaksi kimia sudah mencapai keadaan setimbang akan tetapi reaksi tetap
berlangsung pada tingkat molekul/mikroskopis. karena kecepatan reaksi maju/ke
kanan = reaksi balik/ke kiri maka seakan-akan reaksinya sudah berhenti. click disini untuk membaca lebih lanjut.
____________________________________________________________________________________
Bentuk molekul dan gaya antar molekul
- BENTUK MOLEKUL
- Bentuk Molekul Berdasarkan Teori VSEPR
Bentuk molekul didasarkan kepada jumlah electron yang saling tolak-menolak disekitar atom pusat yang akan menempati tempat sejauh munkin untuk meminimumkan tolakan. click disini untuk membaca lebih lanjut
__________________________________________________________________________________________
Teori
asam basa
A. Pengertian Asam Basa
Asam dan
basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa
Latin acetum yang berarti cuka. Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa Arab
yang berarti abu. Basa digunakan dalam pembuatan sabun. Juga sudah lama
diketahui bahwa asam dan basa saling menetralkan. Di alam, asam ditemukan dalam
buah-buahan, misalnya asam sitrat dalam buah jeruk berfungsi untuk memberi rasa
limun yang tajam. Cuka mengandung asam asetat, dan asam tanak dari kulit pohon
digunakan untuk menyamak kulit. Asam mineral yang lebih kuat telah dibuat sejak
abad pertengahan, salah satunya adalah aqua forti (asam nitrat) yang digunakan
oleh para peneliti untuk memisahkan emas dan perak. click disini untuk membaca lebih lanjut
____________________________________________________________________________________
Sistem
koloid
Dalam kehidupan sehari-hari kita
sering bersinggungan dengan sistem koloid sehingga sangat penting untuk dikaji.
Sebagai contoh, hampir semua bahan pangan mengandung partikel dengan ukuran
koloid, seperti protein, karbohidrat, dan lemak. Emulsi seperti susu juga
termasuk
koloid. Dalam bidang farmasi, kebanyakan produknya
juga berupa koloid, misalnya krim, dan salep yang termasuk emulsi.
Dalam industri cat, semen, dan
industri karet untuk membuat ban semuanya melibatkan sistem koloid. Semua
bentuk seperti spray untuk serangga, cat, hair spray, dan sebagainya adalah
juga koloid. Dalam bidang pertanian, tanah juga dapat
digolongkan sebagai koloid. Jadi system koloid sangat berguna bagi kehidupan
manusia. click disini untuk membaca lebih lanjut
____________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________
Termokimia
Pendahuluan
Pada tulisan
ini akan dibahas mengenai reaksi kimia dan hubungannya dengan panas dan energi
yang berubah saat terjadi reaksi tersebut.
Sistem &
Lingkungan
Untuk
mengerti termokimia, perlu dipahami konsep sistem dan lingkungan. Pertama, kita
akan membahas mengenai sistem. Sistem adalah reaksi atau
tempat yang dijadikan titik pusat perhatian. Lingkungan adalah
semua hal yang menunjang sistem, atau dengan kata lain, semua hal di
luar sistem. Contohnya, bila anda melihat segelas air, maka segelas air
adalah sistem, sementara ruangan dan semua lainnya adalah lingkungan.
Ada 3 jenis
sistem, berdasarkan transformasi materi dan energinya, yaitu:
- Sistem terbuka, yaitu sistem dimana pertukaran materi dan energi keluar masuk sistem dapat dilakukan. Contohnya, air dalam gelas terbuka.
- Sistem tertutup, dimana hanya ada pertukaran energi atau materi satu arah. Contohnya, air panas dalam gelas tertutup, dimana hanya panas (energi) dari dalam gelas yang bergerak ke arah lingkungan.
- Sistem terisolasi, yaitu dimana tidak terjadi pertukaran materi dan energi sama sekali. Contohnya, air dalam termos. click disini untuk membaca lebih lanjut
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
A.
PENGERTIAN KELARUTAN
Kemampuan
garam-garam larut dalam air tidaklah sama, ada garam yang mudah larut dalam air
seperti natrium klorida dan ada pula garam yang sukar larut dalam air seperti
perak kloida (AgCl). Apabila natrium klorida dilarutkan ke dalam air, mula-mula
akan larut. Semakin banyak natrium klorida ditambahkan ke dalam air, semakin
banyak endapan yang diperoleh. Larutan yang demikian itu disebut larutan jenuh
artinya pelarut tidak dapat lagi melarutkan natrium klorida. Perak klorida
sukar larut dalam air, tetapi dari hasil percobaan ternyata jika perak klorida
dilarutkan dalam air diperoleh kelarutan sebanyak mol dalam setiap liter
larutan.
Berdasarkan
contoh diatas dapat diketahui bahwa selalu ada sejumlah garam yang dapat larut
didalam air. Bagi garam yang sukar larut dalam air, larutan akan jenuh walau
hanya sedikit zat terlarut dimasukkan, sebaliknya bagi garam yang mudah larut
dalam air, larutan akan jenuh setelah banyak zat terlarut dilarutkan. Ada
sejumlah maksimum garam sebagai zat terlarut yang selalu dapat dilarutkan
kedalam air. Jumlah maksimum zat terlarut dalam pelarut disebut kelarutan.
______________________________________________________________________________________
Teori atom bohr dan mekanika kuantum
Teori Atom
Bohr
…………….
teori atom bohr menggambarkan atom sebagai berikut:
1. elektron-elektron mengitari inti atom pada tingkat energi dan lintasan tertentu
2. lintasan tersebut berbentuk lingkaran
3. elektron dapat berpindah dari tingkat energi satu ke tingkat energi lain
…………….
teori atom bohr menggambarkan atom sebagai berikut:
1. elektron-elektron mengitari inti atom pada tingkat energi dan lintasan tertentu
2. lintasan tersebut berbentuk lingkaran
3. elektron dapat berpindah dari tingkat energi satu ke tingkat energi lain
kelemahan
dari teori atom bohr adalah sebagai berikut:
1. teori atom bohr hanya dapat menggambarkan atau menerangkan spektrum atom sederhana (hidrogen), tidak dapat menerangkan spektrum atom dengan nomor atom >1
2. tidak dapat menjelaskan pengaruh medan magnet pada atom hidrogen
Teori Atom
Mekanika Kuantum.click disini untuk membaca lebih lanjut1. teori atom bohr hanya dapat menggambarkan atau menerangkan spektrum atom sederhana (hidrogen), tidak dapat menerangkan spektrum atom dengan nomor atom >1
2. tidak dapat menjelaskan pengaruh medan magnet pada atom hidrogen














0 komentar:
Posting Komentar