Jumat, 30 Oktober 2015

kumpulan materi biologi lengkap untuk kelas 11 SMA kurikulum 2006

1. Pengertian Sel

Sel adalah unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Kata sel itu sendiri dikemukakan oleh Robert Hooke (1635 – 1703) yang berarti kotak-kotak kosong, setelah ia mengamati sayatan gabus dengan mikroskop. Selanjutnya disimpulkan bahwa sel terdiri dari kesatuan zat yang dinamakan protoplasma.

Istilah protoplasma pertama kali dipakai oleh Johannes Purkinje. Menurut Johannes Purkinje protoplasma dibagi menjadi dua bagian yaitu sitoplasma dan nukleoplasma. Schwaan dan Schleiden (1838), menyatakan bahwa tumbuhan dan hewan mempunyai persamaan, yaitu tubuhnya tersusun oleh sel-sel. Selanjutnya, teori tersebut dikembangkan menjadi suatu teori sebagai berikut:
Click disini untuk membaca lebih lanjut

Jaringan Meristem

Jaringan meristem atau jaringan muda adalah jaringan yang terdiri dari sekelompok sel tumbuhan yang aktif membelah. Hal ini disebabkan karena penyusun jaringan meristem bersifat embrional.
Berdasarkan asal usulnya, jaringan meristem dapat dikelompokkan menjadi tiga macam:
  1. Promeristem (telah ada sejak tumbuhan masih dalam tingkat embrio)
  2. Jaringan meristem primer (terdapat pada tunas dan akar)
  3. Jaringan meristem sekunder (mengakibatkan batang dan akar membesar ke arah samping)
Berdasarkan letaknya, jaringan meristem dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
  1. Meristem apikal (di ujung batang dan ujung akar, menyebabkan pertumbuhan tunas batang dan akar)
  2. Meristem interkalar (di antara ruas-ruas batang, menyebabkan ruas-ruas batang dapat bertambah panjang)
  3. Meristem lateral (di kambium, menyebabkan batang bertambah lebar)

jaringan

Sel pada Jaringan Tumbuhan
Jaringan pada tumbuhan tersusun dari beberapa sel tumbuhan yang memiliki struktur yang berbeda dengan sel hewan. Sel tumbuhan memiliki dinding sel, vakuola yang besar, dan memiliki plastida—yang terdiri dari kloroplas, kromoplas, dan leukoplas—yang tidak dimiliki oleh sel hewan. Sedangkan sel tumbuhan tidak memiliki sentriol seperti yang dimiliki sel hewan. Terdapat beberapa jenis sel tumbuhan misalnya sel parenkim, sel kolenkim, dan sel sklerenkim.

Jaringan Meristem

Jaringan meristem atau jaringan muda adalah jaringan yang terdiri dari sekelompok sel tumbuhan yang aktif membelah. Hal ini disebabkan karena penyusun jaringan meristem bersifat embrional.
Berdasarkan asal usulnya, jaringan meristem dapat dikelompokkan menjadi tiga macam:
  1. Promeristem (telah ada sejak tumbuhan masih dalam tingkat embrio)
  2. Jaringan meristem primer (terdapat pada tunas dan akar)
  3. Jaringan meristem sekunder (mengakibatkan batang dan akar membesar ke arah samping)
Berdasarkan letaknya, jaringan meristem dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
  1. Meristem apikal (di ujung batang dan ujung akar, menyebabkan pertumbuhan tunas batang dan akar)
  2. Meristem interkalar (di antara ruas-ruas batang, menyebabkan ruas-ruas batang dapat bertambah panjang)
  3. Meristem lateral (di kambium, menyebabkan batang bertambah lebar)

Jaringan Dewasa

Jaringan dewasa atau jaringan permanen adalah jaringan yang sudah berhenti membelah. Jaringan dewasa dibedakan menurut fungsinya seperti berikut:
  1. Jaringan epidermis. Terletak di bagian paling luar dan berfungi untuk menutupi permukaan tumbuhan. Jaringan epidermis tidak memiliki klorofil. Pada epidermis bisa terdapat stomata, trikomata, spina (duri), velamen, sel kipas, dan sel kersik.
  2. Jaringan parenkim atau jaringan dasar. Ditemukan pada hampir semua bagian (organ) tumbuhan karena merupakan penyusun sebagian besar organ pada tumbuhan.
  3. Jaringan penyokong. Fungsinya untuk memperkokoh tanaman.
  4. Jaringan pengangkut. Berfungsi untuk mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Baik dari akar ke daun melalui xilem maupun dari daun ke seluruh bagian tanaman melalui floem.
  5. Jaringan gabus. Berfungsi untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan air dengan sifat kedap air nya.

Sistem Jaringan pada Tumbuhan

Beberapa jaringan bersatu dan membentuk sistem jaringan. Berikut adalah macam-macam sistem jaringan pada tumbuhan:
  1. Sistem jaringan dermal. Membentuk pembungkus luar tumbuhan. Sistem ini melibatkan epidermis dan periderm.
  2. Sistem jaringan pembuluh. Membentuk sistem pengangkutan air dan zat makanan ke seluruh bagian tumbuhan. Sistem ini melibatkan jaringan pengangkut yaitu xylem dan floem.
  3. Sistem jaringan dasar. Membentuk jaringan dasar pada tumbuhan. Sistem ini melibatkan jaringan parenkim, kolenkim, dan sklerenkim.

Organ pada Tumbuhan

Organ adalah kumpulan jaringan yang secara bersama-sama melakukan tugas tertentu. Ciri-ciri organ pada tumbuhan dikotil berbeda dengan yang dimiliki tumbuhan monokotil. Berikut adalah organ-organ pada tumbuhan:
  1. Akar. Berfungsi untuk melekatkan tumbuhan pada media (tanah), menyerap air dan zat hara, sebagai cadangan makanan, dan berperan untuk pernapasan.
  2. Batang. Berfungsi untuk menyalurkan air dan garam mineral, sebagai cadangan makanan, dan sebagai tempat melekatnya daun, bunga, dan buah.
  3. Daun. Berfungsi untuk fotosintesis.
  4. Bunga. Sebagai alat reproduksi pada tumbuhan.

Kultur Jaringan

Kultur jaringan adalah teknik membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman baru yang mempunyai sifat seperti induknya. Tujuannya adalah untuk mendapatkan banyak tumbuhan yang sama dalam waktu singkat. Untuk melakukan kultur jaringan digunakan jaringan meristem karena jaringan ini memiliki sel yang selalu membelah dan berkembang.

Jaringan meristem
Jaringan meristem adalah jaringan muda pada tumbuhan yang sel-selnya selalu membelah. Hal ini disebabkan karena sel penyusun jaringan meristem bersifat embrional. Berikut adalah ciri-ciri jaringan meristem:
  1. Terdiri dari sel-sel muda dalam fase pembelahan dan pertumbuhan.
  2. Biasanya tidak ditemukan ruang antarsel di antara sel-sel meristem.
  3. Bentuk sel bulat, lonjong atau poligonal, dan dengan dinding sel yang tipis.
  4. Masing-masing sel kaya akan sitoplasma dan protoplasma.
  5. Mengandung satu atau lebih dari satu inti sel dan berukuran besar.
  6. Plastida belum matang.
  7. Vakuola sel sangat kecil atau mungkin tidak ada.
  8. Selnya berbentuk kuboid atau prismatis.
(Bagian dari: Jaringan Tumbuhan)
Jaringan meristem dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu berdasarkan posisinya di dalam tubuh tumbuhan dan asal-usulnya.

1. Berdasarkan Posisi di Dalam Tubuh

  1. Meristem apikal (meristem ujung), selalu terdapat di ujung akar dan ujung batang tumbuhan. Mengakibatkan pertumbuhan primer berupa pertambahan panjang pada akar dan batang tumbuhan. Jaringan yang terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer. Selama proses pemanjangan meristem apikal, dihasilkan tunas apikal (tunas ujung) yang akan menjadi cabang samping, daun, dan bunga.
  2. Meristem interkalar, terdapat di antara ruas-ruas batang (di antara jaringan dewasa). Jaringan yang terbentuk merupakan jaringan primer. Pertumbuhan yang diakibatkan oleh aktivitas meristem interkalar menyebabkan pertambahan panjang pada antar ruas-ruas batang. Mengakibatkan munculnya bunga. Sesungguhnya meristem interkalar ini merupakan meristem apikal yang tertinggal ketika meristem tersebut tumbuh.
  3. Meristem lateral (meristem samping), terletak sejajar dengan lingkaran organ tempat ditemukannya meristem lateral dan merupakan meristem yang menghasilkan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder adalah proses penebalan/pembesaran pada akar dan batang tumbuhan. Menyebabkan organ bertambah lebar ke arah lateral. Contohnya adalah kambium gabus dan kambium pembuluh. Kambium gabus menghasilkan lapisan pelindung yang disebut lapisan periderm (gabus). Kambium vaskuler berperan dalam penebalan selama pertumbuhan sekunder.

2. Berdasarkan Asal-Usulnya

  1. Meristem primer, merupakan jaringan meristem yang mengalami perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrio dan berkembang langsung dari sel-sel embrional. Biasanya terdapat di ujung atas (tunas) dan ujung bawah (akar) tumbuhan. Mengakibatkan terjadinya pemanjangan (pertumbuhan primer). Disebut juga meristem apikal.
  2. Meristem sekunder, adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan meristem primer yang telah terdiferensiasi (diferensiasi adalah proses perubahan jaringan meristem menjadi jaringan lain). Meristem sekunder mengakibatkan batang dan akar membesar ke arah samping. Contohnya adalah kambium, felogen, perikambium/perisikel, dan parenkum meristematik. Meristem sekunder disebut juga meristem lateral.
  3. Promeristem, adalah jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan masih dalam tingkat embrio.
    Jaringan dewasa
    Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti membelah. Jaringan ini juga disebut jaringan permanen karena telah mengalami diferensiasi dan spesialisasi fungsi dari sel-sel hasil pembelahan jaringan meristem. Jaringan dewasa meliputi jaringan pelindung (epidermis dan jaringan gabus), jaringan dasar (parenkim), jaringan penguat (kolenkim dan sklerenkim), dan jaringan pengangkut (xilem dan floem).
    (Bagian dari: Jaringan Tumbuhan)
    Berikut adalah sifat-sifat dari jaringan dewasa:
    1. Sel-selnya sudah tidak mengalami pembelahan, tetapi telah berdiferensiasi sehingga membentuk jaringan yang kompleks dan saling mendukung.
    2. Ukuran sel yang relatif lebih besar dibandingkan sel-sel pada jaringan meristem.
    3. Plasma sel sedikit karena ukuran vakuola besar.
    4. Terdapat ruang antarsel.

    1. Jaringan Epidermis

    Jaringan epidermis adalah jaringan terluar pada organ-organ tumbuhan seperti akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Fungsi jaringan epidermis adalah sebagai penutup permukaan tumbuhan dan sebagai pelindung organ tumbuhan.
    Berikut adalah ciri-ciri jaringan epidermis:
    1. Terdiri dari satu lapis yang tersusun atas sel-sel hidup dan tersusun rapat sehingga tidak ada ruang antarsel.
    2. Bentuk, ukuran, dan susunannya beragam. Namun umumnya berbentuk persegi panjang.
    3. Tidak memiliki klorofil. Kecuali pada epidermis tumbuhan paku.
    4. Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalami penebalan, namun dinding sel epidermis bagian dalam yang berbatasan dengan jaringan lain tetap tipis.
    5. Dapat mengalami modifikasi membentuk derivat jaringan epidermis. Seperti:
      1. Stomata (mulut daun). Berfungsi sebagai akses keluar masuk oksigen dan karbon dioksida.
      2. Trikomata (rambut-rambut). Berfungsi sebagai pelindung pada hampir seluruh permukaan tumbuhan.
      3. Spina (duri). Terdapat pada beberapa jenis tumbuhan seperti mawar dan bunga kertas.
      4. Velamen. Sering disebut epidermis ganda. Terdapat pada akar gantung.
      5. Sel kipas. Terdapat pada bagian atas permukaan daun beberapa jenis tumbuhan. Fungsinya untuk mengurangi penguapan.
      6. Sel kersik yang menyebabkan permukaan batang tumbuhan menjadi keras. Contohnya pada tumbuhan tebu.

    2. Jaringan Parenkim

    Jaringan parenkim adalah jaringan dasar yang ditemukan pada hampir semua organ tumbuhan. Jaringan parenkim terbentuk dari sel-sel hidup dengan struktur morfologis dan siologis yang bervariasi.
    Ciri-ciri jaringan parenkim adalah:
    1. Sel-selnya berukuran besar dan berdinding tipis. Umumnya berbentuk segi enam.
    2. Vakuola berukuran besar dan memiliki banyak vakuola.
    3. Letak inti sel mendekati dasar sel.
    4. Mampu bersifat embrional dan meristematik. Sehingga dapat membelah diri.
    5. Susunannya renggang sehingga banyak ruang antarsel.
    Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim dibedakan menjadi:
    1. Parenkim asimilasi (klorenkim), mengandung klorofil dan berfungsi untuk fotosintesis.
    2. Parenkim penimbun, menyimpan cadangan makanan.
    3. Parenkim air, mampu menyimpan air.
    4. Parenkim udara (aerenkim), menyimpan udara karena mempunyai ruang antarsel yang besar.
    5. Parenkim pengangkut, terdapat di sekitar xylem dan floem untuk mengangkut air, unsur hara, serta zat-zat hasil fotosintesis.
    6. Parenkim penutup luka, memiliki kemampuan regenerasi dengan cara berubah menjadi sifat meristematik sehingga dapat membentuk jaringan parenkim yang baru.

    3. Jaringan Penyokong

    Jaringan penyokong adalah jaringan yang berfungsi memberikan kekuatan bagi tumbuhan agar dapat berdiri dengan kokoh. Sel-selnya kuat, tebal, dan telah mengalami spesialisasi. Selain untuk memperkuat, jaringan ini juga berfungsi sebagai pelindung biji dan berkas vaskuler. Jaringan ini terdiri atas jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.
    1) Jaringan Kolenkim
    1. Sel mengalami penebalan pada bagian sudut.
    2. Penebalan berupa selulosa.
    3. Berupa sel hidup.
    4. Umumnya berkelompok membentuk untaian atau silinder.
    5. Terletak pada bagian terluar batang dan urat daun.
    2) Jaringan Sklerenkim
    1. Seluruh bagian dinding sel mengalami penebalan.
    2. Penebalan berupa lignin.
    3. Berupa sel mati.
    4. Umumnya ditemui pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
    5. Terletak pada korteks, perisikel, di antara xilem dan floem.
    6. Terdiri dari dua macam: berbentuk serat (rami) dan sklereid (kulit kacang).

    4. Jaringan Pengangkut

    Jaringan pengangkut adalah jaringan yang bertugas mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Jaringan pengangkut juga disebut berkas vaskuler (berkas vaskuler). Terdiri dari dua jaringan yaitu xylem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh kulit kayu).
    1) Xylem
    Terdapat pada bagian kayu tanaman, berfungsi menyalurkan air dari akar menuju bagian atas tanaman. Xylem ada dua macam, yaitu trakea dan trakeid. Xilem tersusun atas:
    1. Unsur trakeal, terdiri dari trakea (sel-sel berbentuk tabung) dan trakeid (sel-selnya panjang dengan lubang pada dinding selnya).
    2. Serabut xylem, terdiri atas sel panjang dengan ujung meruncing.
    3. Parenkim kayu, berisi zat seperti cadangan makanan, tanin, dan kristal.
    2) Floem
    Terdapat pada kulit kayu, berfungsi menyalurkan zat makanan ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Floem tersusun atas:
    1. Buluh tapis, berbentuk tabung dengan ujung berlubang.
    2. Sel pengiring, berbentuk silinder dengan plasma yang pekat.
    3. Serabut floem, berbentuk panjang dengan ujung berimpit dan dindingnya tebal.
    4. Parenkim floem, selnya hidup, memiliki dinding primer dengan lubang kecil yang disebut noktah. Parenkim floem berisi tepung, damar, atau kristal.
    3) Tipe Ikatan Pembuluh Angkut
    1. Ikatan pembuluh kolateral. Terbentuk dari xylem dan floem yang letaknya bersebelahan dalam satu jari-jari yang sama.
    2. Ikatan pembuluh konsentris. Terdiri atas xylem dan floem yang membentuk cincin silindris.
    3. Ikatan pembuluh tipe bikolateral. Xylem diapit oleh floem luar dan floem dalam.
    4. Ikatan pembuluh tipe radial. Xylem dan floem bersebelahan pada jari-jari yang berbeda.
    4) Tabel Perbedaan Xylem dan Floem
    Pembanding
    Xylem
    Floem
    Terbuat dari Sel mati Sel hidup
    Tebal dinding sel Tipis Tebal
    Pembuat dinding sel Lignin (selulosa keras) Selulosa
    Permeabilitas dinding sel Impermeabel Permeabel
    Sitoplasma Tidak ada Ada
    Fungsi Mengangkut air dan unsur hara mineral Mengangkut hasil fotosintesis
    Dibawa ke Daun Seluruh bagian tumbuhan
    Arah aliran Ke atas Ke atas dan bawah
    Jaringan yang menyertai Serabut Sel pengiring

     

    5. Jaringan Gabus

    Jaringan gabus adalah jaringan yang berfungsi untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air. Maka dari itu, jaringan gabus bersifat kedap air.

    6.Sistem jaringan pada tumbuhan
     
    Beberapa jaringan tumbuhan bersatu membentuk suatu sistem jaringan pada tumbuhan. Sistem jaringan dibedakan menjadi tiga macam yaitu sistem jaringan dermal, sistem jaringan pembuluh, dan sistem jaringan dasar.
    (Bagian dari: Jaringan Tumbuhan)

    1. Sistem Jaringan Dermal

    Dinding pada sistem jaringan dermal terdiri atas zat lilin, kitin, dan suberin. Fungsi jaringan dermal adalah untuk menutupi dan melindungi permukaan tubuh tumbuhan. Pada sistem jaringan dermal terdapat epidermis dan periderm. Periderm mirip dengan epidermis, tetapi berada di permukaan batang dan akar.

    2. Sistem Jaringan Pembuluh

    Sistem jaringan pembuluh terlibat dalam proses pengangkutan air, garam mineral, dan makanan ke seluruh bagian tumbuhan. Sistem jaringan pembuluh terdiri dari dua jaringan pengangkut yaitu xylem dan floem.

    3. Sistem Jaringan Dasar

    Sistem jaringan ini merupakan sistem jaringan dasar pada tumbuhan. Terdiri atas parenkim, kolenkim, dan sklerenkim.
    7. Organ pada tumbuhan
    Organ adalah kumpulan jaringan yang secara bersama-sama melakukan tugas tertentu. Organ tumbuhan terdiri atas akar, batang, daun, bunga, dan buah.

    1. Akar

    Akar adalah bagian tumbuhan berbiji yang berada di dalam tanah, berwarna putih, dan bentuknya meruncing sehinga lebih mudah menembus tanah. Akar berasal dari akar lembaga (radix) yang terdapat di biji tumbuhan. Akar berkembang dari meristem apikal ujung akar yang dilindungi oleh tudung akar (kaliptra). Fungsi tudung akar adalah untuk melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah.
    Pembelahan sel meristem apikal membentuk daerah pemanjangan yang disebut daerah/zona pemanjangan sel. Dibelakangnya terdapat zona diferensiasi sel atau zona pendewasaan sel, di sini sel-sel akar berkembang menjadi beberapa sel permanen seperti xylem, floem, parenkim, dan sklerenkim.
    Fungsi akar bermacam-macam, antara lain:
    1. Mengikat tubuh tumbuhan pada tanah.
    2. Menyimpan cadangan makanan dalam bentuk umbi.
    3. Menyerap air dan garam-garam mineral terlarut.
    4. Sebagai alat pernapasan.
    Berikut adalah bagian-bagian anatomi akar secara garis besar:
    1. Epidermis, terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat dengan dinding sel yang tipis supaya mudah ditembus air. Pada zona diferensiasi, epidermis membentuk bulu/rambut akar yang berfungsi untuk memperluas permukaan penyerapan
    2. Korteks, tersusun atas berlapis-lapis sel dengan dinding yang tipis dan memiliki ruang antarsel yang memungkinkan terjadinya pertukaran gas.
    3. Endodermis, berupa satu lapis sel yang rapat dengan penebalan gabus pada dinding sel. Endodermis adalah pemisah antara korteks dan stele.
    4. Stele/silinder pusat, di dalamnya terdapat berkas pengangkut (xilem dan floem).
    Akar tanaman menyerap air dan unsur hara dengan proses imbibisi, difusi, dan osmosis. Bagian akar yang berfungsi untuk melakukan penyerapan adalah daerah yang memiliki rambut akar yang merupakan daerah perluasan epidermis. Sebelum air tanah sampai ke xilem, air tanah terlebih dahulu melalui sel rambut akar (epidermis), korteks, endodermis, dan perisikel.
    akar dikotil dan monokotil
    1.1. Struktur Akar Dikotil
    Akar pada tumbuhan dikotil berbentuk tunggang. Xilem dan floem pada tumbuhan dikotik tersusun membentuk jari-jari (radial). Xilem berbentuk bintang di pusat dan floem mengelilinginya. Di antara xilem dan floem terdapat kambium yang menghasilkan unsur kayu ke arah luar membentuk kulit.
    1.2. Struktur Akar Monokotil
    Akar pada tumbuhan monokotil berbentuk serabut. Epidermis, korteks, dan perisikel memiliki struktur, lokasi, dan fungsi seperti pada akar dikotil. Xylem dan floem mirip dengan tanaman dikotil, tetapi letak keduanya saling berdekatan karena tidak memiliki kambium. Empulur terletak di bagian tengah dan dikelilingi xilem dan floem secara berselang-seling.

    2. Batang

    Batang adalah salah satu organ tumbuhan berpembuluh yang berfungsi sebagai penyangga. Batang disusun oleh beberapa macam jaringan yang berbeda sehingga terdiri dari beberapa tipe seperti batang berkayu, batang lembut dan lunak (herbaseus), dan batang tipe rumput (kalmus).
    Fungsi batang adalah sebagai berikut:
    1. Menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun dan zat makanan dari daun ke seluruh bagian tubuh.
    2. Mengarahkan tumbuhan agar mendapatkan cahaya matahari yang cukup.
    3. Tempat penimbunan cadangan makanan.
    4. Tempat melekatnya daun, bunga, dan buah.
    Struktur batang secara umum adalah sebagai berikut:
    1. Epidermis, tersusun rapat oleh selapis sel. Dinding luar terdapat kutikula. Fungsi epidermis adalah untuk melindungi jaringan di bawahnya.
    2. Korteks, tersusun oleh beberapa lapis sel parenkim yang berdinding tipis dan terdapat banyak ruang antarsel. Disebut juga dengan istilah “kulit pertama”.
    3. Stele (silinder pusat), stele adalah lapisan terdalam dari batang. Di dalamnya terdapat sel parenkim dan berkas pengangkut. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium.
    batang dikotil dan monokotil
    2.1. Struktur Batang Dikotil
    Batang dikotil tersusun atas beberapa jaringan seperti berikut:
    1. Epidermis. Terletak di bagian terluar batang. Terdapat zat kitin yang berfungsi untuk melindungi batang agar tidak kehilangan banyak air.
    2. Korteks. Terletak di antara epidermis dan endodermis. Terdapat sel kolenkim dan sel parenkim. Sel kolenkim berfungsi sebagai jaringan penunjang. Sedangkan sel parenkim sebagai jaringan dasar serta untuk mengisi dan menyimpan zat.
    3. Stele. Terletak di sebelah dalam lapisan endodermis. Fungsi stele adalah untuk memberi kekuatan pada batang.
    4. Perisikel yang menyelubungi berkas pembuluh batang.
    5. Berkas pembuluh. Terletak di bagian dalam perisikel. Fungsi berkas pembuluh adalah sebagai pengangkut zat.
    6. Kambium. Terletak di antara xilem dan floem. Kambium menyebabkan batang mengalami penambahan diameter. Fungsi kambium adalah untuk membentuk xilem dan floem. Terdapat dua tipe kambium yaitu kambium vaskuler yang berada di antara xilem dan floem, dan kambium intervaskuler yang berada di antara dua berkas pengangkut.
    7. Floem. Terletak di bagian luar berkas pembuluh atau bagian luar kambium. Fungsi floem adalah untuk mengangkut zat makanan ke seluruh tubuh.
    8. Xylem. Terletak di bagian dalam berkas pembuluh atau bagian dalam kambium. Fungsi xilem adalah untuk menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun.
    2.2. Struktur Batang Monokotil
    Batang monokotil tersusun atas beberapa jaringan seperti berikut:
    1. Epidermis. Terletak di bagian luar batang. Dinding selnya lebih tebal daripada dinding sel epidermis dikotil. Fungsi epidermis adalah sebagai pelindung supaya tidak banyak kehilangan air.
    2. Meristem dasar. Terletak di jaringan yang berada di bagian dalam epidermis. Sampai sekarang belum ada yang mengetahui pasti fungsi meristem dasar.
    3. Berkas pembuluh. Tersebar pada meristem dasar. Fungsi berkas pembuluh mirip dengan yang dimiliki tumbuhan dikotil.

    3. Daun

    Daun adalah organ tumbuhan yang memiliki fungsi utama untuk membuat makanan melalui proses fotosintesis. Selain itu, fungsi daun adalah sebagai tempat pengeluaran air dengan cara penguapan dan respirasi.
    Berikut adalah struktur yang melapisi daun dimulai dari atas:
    1. Epidermis atas, terkadang dilapisi oleh kutikula.
    2. Jaringan palisade parenkim/jaringan tiang/jaringan pagar, mengandung banyak klorofil.
    3. Berkas pembuluh. Terdapat xilem dan floem yang berfungsi sebagai alat transportasi dan penguat daun dalam bentuk tulang daun.
    4. Jaringan spons parenkim/bunga karang, mengandung sedikit klorofil.
    5. Epidermis bawah, terdapat stomata.
    Secara morfologi daun terdiri dari helaian daun (lamina), tangkai daun (petiolus), dan pelepah daun (folius). Daun tumbuhan dikotil umumnya memiliki daun dengan susunan tulang daun menyirip dan menjari. Sedangkan daun tumbuhan monokotil umumnya memiliki susunan tulang daun sejajar atau melengkung.
    3.1. Bagian-Bagian Daun Dikotilpotongan melintang daun dikotil
    1. Epidermis. Terdiri dari satu lapis sel (kecuali pada tumbuhan karet). Letak epidermis di permukaan atas dan bawah daun. Fungsi epidermis adalah untuk melindungi sel bagian dalam dari kehilangan air dan mempertahankan bentuk daun.
    2. Kutikula melapisi permukaan daun dan mengalami penebalan oleh zat kitin. Fungsi kutikula adalah untuk mencegah penguapan melalui permukaan daun.
    3. Stomata. Letak stomata di permukaan daun berupa celah pada lapisan epidermis dengan dua sel penutup. Fungsi stomata adalah sebagai tempat keluar masuk gas.
    4. Mesofil adalah jaringan dasar yang tersusun atas dua lapisan sel yaitu palisade (jaringan pagar) dan spons parenkim (jaringan bunga karang).
    5. Urat daun. Terdapat berkas pembuluh. Membentuk tulang daun.
    3.2. Bagian-Bagian Daun Monokotil
    1. Epidermis. Terdiri dari satu lapis sel dengan penebalan kitin. Letak epidermis di permukaan daun. Fungsi epidermis adalah untuk melindungi daun dari kekeringan dan untuk mencegah penguapan.
    2. Stomata. Struktur dan fungsi sama dengan stomata yang ada di daun dikotil. Hanya saja letaknya berderet di antara urat daun.
    3. Mesofil. Letaknya di antara urat daun. Mesofil merupakan tempat berlangsungnya fotosintesis.
    4. Urat daun. Letaknya pada helai daun yang berfungsi sebagai transportasi dan penguat daun.

    4. Bunga

    bungaBunga adalah alat reproduksi tumbuhan. Berikut adalah bagian-bagian bunga:
    1. Kelopak bunga. Umumnya berwarna hijau. Fungsi kelopak bunga adalah untuk membungkus dan melindungi kuncup bunga sebelum mekar.
    2. Mahkota bunga. Memiliki warna cerah. Fungsi mahkota bunga adalah untuk menarik serangga untuk datang dan menyerbuki bunga. Pada sebuah bunga dikotil biasanya terdapat mahkota bunga berjumlah 4, 5, atau kelipatannya. Sedangkan pada tumbuhan monokotil berjumlah 3 atau kelipatannya.
    3. Benang sari. Adalah alat kelamin jantan pada tumbuhan. Jika serbuk sari masuk ke putik, maka akan terjadi pembuahan.
     
     

sel

1. Pengertian Sel

Sel adalah unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Kata sel itu sendiri dikemukakan oleh Robert Hooke (1635 – 1703) yang berarti kotak-kotak kosong, setelah ia mengamati sayatan gabus dengan mikroskop. Selanjutnya disimpulkan bahwa sel terdiri dari kesatuan zat yang dinamakan protoplasma.
Istilah protoplasma pertama kali dipakai oleh Johannes Purkinje. Menurut Johannes Purkinje protoplasma dibagi menjadi dua bagian yaitu sitoplasma dan nukleoplasma. Schwaan dan Schleiden (1838), menyatakan bahwa tumbuhan dan hewan mempunyai persamaan, yaitu tubuhnya tersusun oleh sel-sel. Selanjutnya, teori tersebut dikembangkan menjadi suatu teori sebagai berikut:
  1. Sel adalah satuan struktural terkecil organisme hidup.
  2. Sel merupakan satuan fungsional terkecil organisme hidup.
  3. Sel berasal dari sel dan organisme tersusun oleh sel.

2. Struktur Sel

Sel terdiri dari 3 bagian utama yaitu membran sel, inti sel, dan sitoplasma:

2.1. Membran Sel / Membran Plasma

Membran sel adalah selaput yang terletak paling luar dan tersusun dari senyawa kimia lipoprotein (gabungan dari senyawa lemak atau lipid dengan senyawa protein). Membran sel disebut juga membran plasma atau selaput plasma. Fungsi dari membran sel ini adalah sebagai pintu gerbang yang dilalui zat, baik menuju atau meninggalkan sel.

2.2. Inti Sel (Nukleus)

Inti sel bertugas mengontrol kegiatan yang terjadi di sitoplasma. Fungsi dari inti sel adalah mengatur semua aktivitas (kegiatan) sel, karena di dalam inti sel terdapat kromosom yang berisi DNA untuk mengatur sintesis protein. Inti sel terdiri dari bagian-bagian yaitu:
  1. Selaput inti (karioteka)
  2. Nukleoplasma (kariolimfa)
  3. Kromatin / kromosom
  4. Nukleous (anak inti)

2.3. Sitoplasma dan Organel Sel

Sitoplasma adalah bagian yang cair dalam sel. Khusus untuk cairan yang beradal dalam inti sel dinamakan nukleoplasma. Penyusun utama dari sitoplasma adalah air (90%). Berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kimia sel. Organel sel adalah benda-benda yang terdapat dalam sitoplasma dan bersifat hidup serta menjalankan fungsi-fungsi kehidupan.
  1. Ribosom (ergastoplasma) adalah organel sel terkecil di dalam sel. Fungsi dari ribosom adalah sebagai tempat sintesis protein.
  2. Retikulum endoplasma (RE) adalah struktur berbentuk benang-benang yang bermuara di inti sel. Dikenal dua jenis retikulum endoplasma, yaitu: (1) Retikulum endoplasma granuler (retikulum endoplasma kasar). RE kasar tampak kasar karena ribosom menonjol di permukaan sitoplasmik membrane; (2) Retikulum endoplasma agranuler (retikulum endoplasma halus). RE halus diberi nama demikian karena permukaan sitoplasma tidak mempunyai ribosom.
  3. Mitokondria (the power house). Fungsi mitokondria adalah sebagai pusat respirasi seluler yang menghasilkan banyak energi ATP. Secara garis besar, tahap respirasi pada tumbuhan dan hewan melewati jalur yang sama, yang dikenal sebagai daur atau siklus Krebs yang berlangsung di dalam mitokondria.
  4. Lisosom. Fungsi dari organel ini adalah sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler.
  5. Badan golgi (aparatus golgi/diktiosom) berhubungan dengan fungsi menyortir dan mengirim produk sel. Badan golgi berperan penting dalam sel-sel yang secara aktif terlibat dalam sekresi. Muka cis berfungsi sebagai penerima vesikula transpor dari RE. Muka trans berfungsi mengirim vesikula transpor. Vesikula transpor adalah bentuk transfer dari protein yang disintesis RE.
  6. Sentrosom (sentriol) berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel baik mitosis maupun meiosis.
  7. Plastida berperan dalam fotosintesis. Plastida adalah bagian dari sel yang bisa ditemui pada alga dan tumbuhan (kingdom plantae). Dikenal tiga jenis plastida, yaitu: (1) Leukoplas: berwarna putih berfungsi sebagai penyimpanan makanan; (2) Kloroplas: plastida berwarna hijau, berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis; (3) Kromoplas: plastida yang mengandung pigmen.
  8. Vakuola (rongga sel) berisi: garam-garam organik, glikosida, tanin (zat penyamak), minyak eteris (misalnya jasmine pada melati, roseine pada mawar, zingiberine pada jahe), alkaloid (misalnya kafein, kinin, nikotin, likopersin, dll), enzim, dan butir-butir pati.
  9. Mikrotubulus berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan sebagai rangka sel. Selain itu, mikrotubulus berguna dalam pembentukan sentriol, agela, dan silia.
  10. Mikro lamen terbentuk dari komponen utamanya yaitu protein aktin dan miosin (seperti pada otot). Mikro lamen berperan dalam pergerakan sel.
  11. Peroksisom (badan mikro) senantiasa berasosiasi dengan organel lain, dan banyak mengandung enzim oksidae dan katalase (banyak disimpan dalam sel-sel hati).

3. Macam-Macam Sel

Berdasarkan ada tidaknya dinding / selaput inti, maka sel dibedakan menjadi dua yaitu: struktur sel prokariotik dan struktur sel eukariotik.
Perbedaan struktur sel prokariotik dan struktur eukariotik.
Bagian Sel
Prokariot
Eukariot
Inti sel Tanpa membran/selaput disebut nukleoid Selaput inti ada, disebut inti sel (nukleus)
Penutup sel Berupa kapsul (fungsi berbeda dengan dinding sel pada tumbuhan) Tidak ada pada hewan, pada tumbuhan ada dinding sel
Retikulum endoplasma Tidak ada Ada
Badan golgi Tidak ada Ada
Mitokondria Tidak ada Ada
Lisosom sentriol Tidak ada Ada
Ribosom Ada pada sitoplasma Ada (pada sitoplasma dan retikulum endoplasma)
DNA (bahan gen) Berbentuk cincin bercampur dengan sitoplasma Berbentuk pita spiral ganda (double helix) terdapat pada inti, mitokondria, dan kloroplas (pada tumbuhan)
Perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan
Ada dua macam sel eukariotik yang mempunyai materi penyusun relatif berbeda, yaitu sel hewan dan sel tumbuhan.
Komponen
Sel Tumbuhan
Sel Hewan
Ukuran Sel tumbuhan lebih besar daripada sel hewan Sel hewan lebih kecil daripada sel tumbuhan
Bentuk Tetap Tidak tetap
Dinding sel Ada Tidak tetap
Plastid Ada Tidak tetap
Lisosom Tidak ada Ada (untuk pencernaan makanan secara pinositosis/fagositosis)
Sentrida Tidak ada Ada
Badan golgi Duktiosom Badan golgi
Vakuola Pada sel muda kecil dan banyak, pada sel dewasa tunggal dan besar Tidak mempunyai vakuola, walaupun terkadang beberapa sel hewan uniseluler memiliki vakuola yang berukuran kecil baik pada sel muda maupun sel dewasa
Flagella / sillia Tidak ada Ada tetapi tidak semua
Klorofil Ada Tidak ada

4. Transpor Molekul melalui Membran

  1. Transpor pasif adalah transpor yang tidak memerluka energi, meliputi (a) Difusi: perpindahan zat (padat, cair, dan gas) dari larutan konsentrasi tinggi (hipertonis) ke larutan dengan konsentrasi rendah (hipotenis), setiap zat akan berdifusi menuruni gradien konsentrasinya, hasil dari difusi adalah konsentrasi yang sama antara larutan tersebut dinamakan isotonis. (b) Difusi terfasilitasi: melibatkan difusi dari molekul polar dan ion melewati membran dengan bantuan protein transport, protein transpor merupakan protein khusus yang menyediakan suatu ikatan baik bagi molekul yang sedang bergerak. (c) Osmosis: difusi air melalui selaput semipermeabel. Tekanan osmosis dapat diukur dengan suatu alat yang disebut osmometer.
  2. Transpor aktir adalah transpor yang melalui membran dengan melawan kecendrungan alami yaitu melawan gradien konsentrasi dengan menggunakan energi ATP. Pada transpor aktir diperlukan energi dari dalam sel untuk melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif primer dan sekunder: transpor aktir primer membutuhkan energi dalam bentuk ATP. Sedangkan transpor aktif sekunder memerlukan transpor yang tergantung pada potensial membran. Kedua jenis transpor tersebut saling berhubungan erat karena transpor aktir primer akan menciptakan potensial membran dan ini memungkinkan terjadinya transpor aktif sekunder.
  3. Endositosis dan Eksositosis; Ekositosis dapat diartikan, keluarnya zat dari dalam sel. Vesikel dari dalam sel berisi senyawa atau sisa metabolisme. Endositosis merupakan proses pemasukan zat dari luar sel ke dalam sel. Endositosis memiliki dua macam bentuk yaitu pinositosis dan fagositosis. Pinositosis merupakan proses pemasukan zat ke dalam ke dalam sel yang berupa cairan. Fagositosis (fago = makan) merupakan pemasukan zat padat atau sel lainnya ke dalam tubuh sel.

kumpulan materi fisika lengkap kelas 11 SMA kurikulum 2006

ELASTISITAS


Pendahuluan
Berdasarkan sifat kelenturannya, sebuah benda dapat dikatagorikan menjadi benda elastis dan benda tidak elastik.
Benda elastis adalah benda yang bila dikenai gaya dapat berubah bentuknya, dan jika gaya itu dihilangkan maka bentuk benda akan kembali ke bentuknya semula.
Beberapa hal yang berhubungan dengan elastisitas adalah : click disini untuk membaca lebih lanjut
______________________________________________________________________________________

BESARAN

BESARAN dan SATUAN
Besaran adalah segala sesuatu yang memiliki besar atau nilai, ada yang memiliki satiuan ada juga yang tidak memiliki satuan
Besaran terdiri dari Besaran Pokok dan Besaran Turunan



I. Besaran Pokok
Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya sudah didefinisakan terlebih dahulu
Berikut ini 7 besaran Pokok. click disini untuk membaca lebih lanjut

BESARAN

BESARAN

BESARAN dan SATUAN
Besaran adalah segala sesuatu yang memiliki besar atau nilai, ada yang memiliki satiuan ada juga yang tidak memiliki satuan
Besaran terdiri dari Besaran Pokok dan Besaran Turunan



I. Besaran Pokok
Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya sudah didefinisakan terlebih dahulu
Berikut ini 7 besaran Pokok


NAMA BESARAN
SATUAN
PANJANG meter
MASSA kilogram
WAKTU detik atau sekon
SUHU Kelvin
KUAT ARUS LISTRIK Ampere
INTENSITAS CAHAYA Candela
JUMLAH ZAT mol

II. Besaran Turunan
Besaran Turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan atau diambil dari satuan besran pokok
Contohnya : Luas, Volume, Kecepatan, Massa jenis, Gaya, Usaha, Enenergi dsb

III. Satuan
Satauan adalah pembanding dalam suatu pengukuran
contohnya :
NAMA BESARAN
SATUAN
PANJANG meter
MASSA kilogram
WAKTU detik atau sekon
SUHU Kelvin
KUAT ARUS LISTRIK Ampere
INTENSITAS CAHAYA Candela
JUMLAH ZAT mol
PERCEPATAN m s-2
KECEPATAN m s-1
GAYA newton
USAHA Joule
DAYA Watt
TEKANAN Pascal
ENERGI Joule

ELASTISITAS

ELASTISITAS


Pendahuluan
Berdasarkan sifat kelenturannya, sebuah benda dapat dikatagorikan menjadi benda elastis dan benda tidak elastik.
Benda elastis adalah benda yang bila dikenai gaya dapat berubah bentuknya, dan jika gaya itu dihilangkan maka bentuk benda akan kembali ke bentuknya semula.
Beberapa hal yang berhubungan dengan elastisitas adalah :

I.         Tegangangan (σ) yaitu hasil perbandingan antara besarnya gaya dengan luas bidang benda yang mengalami gaya tersebut.

II.      Regangan (e) yaitu hasil perbandingan antara perubahan panjang benda dengan panjang benda mula mula.

III.   Modulus young (γ) yaitu merupakan hasi perbandingaΔn antara besarnya regangan dengan tegangan.


Ketrangan :
σ = Tegangan ................................ (N m-1)
e = Regangan .................................    –
γ = Modulus young ........................(N m-1)
F = gaya ......................................... (newton)
A = Luas bidang ............................ (m2)
l = Panajang batang ...................... (meter)
Δl = perbahan panjang batang ........    –

Contoh benda yang termasuk benda elastis adalah seperti karet, pegas, dllekan

Pegas
Bila sebuah pegas kita tarik dengan gaya F sehingga panjang pegaas bertamabah  (Δl), maka untuk pegas tersebut berlakulah persamaan sbb :
F = k Δl
Karena untuk menarik pegas diperlukan energi, maka sesuai dengan hukum kekekalan energi mekanik, energi ini dalam pegas menjadi energi potensial pegas (Ep).
Energi potensial pegas ini sama dengan usaha yang dilakukan pada pegas sehingga panjangnya bertambah sebesar (Δl), oleh karena itu besar dari energi potensial pegas dapat dihitung dengan rumus :
Ep =  ½ F Δx , atau
Ep =  ½  k Δx2

kumpulan materi kimia lengkap untuk kelas 11 SMA untuk kurikulum 2006



Laju reaksi
KONSEP LAJU REAKSI
1. Pengertian Laju Reaksi
Laju menyatakan seberapa cepat atau seberapa lambat suatu proses berlangsung. Laju juga menyatakan besarnya perubahan yang terjadi dalam satu satua waktu. Satuan waktu dapat berupa detik, menit, jam, hari atau tahun.
Reaksi kimia adalah proses perubahan zat pereaksi menjadi produk. Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah zat peraksi semakin sedikit, sedangkan produk semakin banyak. Laju reaksi dinyatakan sebagai laju berkurangnya pereaksi atau laju terbentuknya produk.
2. Ungkapan Laju Reaksi untuk Sistem Homogen
Untuk sistem homogen, laju reaksi umum dinyatakan sebagai laju penguragan konsentrasi molar pereaksi atau laju pertambahan konsentrasi molar produk untuk satu satuan waktu, sebagai berikut:
_______________________________________________________________________________________

Titrasi Asam Basa

5

Titrasi asam-basa sering disebut juga dengan titrasi netralisasi. Dalam titrasi ini, kita dapat menggunakan larutan standar asam dan larutan standar basa. Pada prinsipnya, reaksi yang terjadi adalah reaksi netralisasi yaitu :
artikel 8
Reaksi netralisasi terjadi antara ion hidrogen sebagai asam dengan ion hidroksida sebagai basa dan membentuk air yang bersifat netral. Berdasarkan konsep lain reaksi netralisasi dapat juga dikatakan sebagai reaksi antara donor proton (asam) dengan penerima proton (basa). 
____________________________________________________________________________________
pH larutan asam basa
pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan persetujuan internasional.[1]
Konsep pH pertama kali diperkenalkan oleh kimiawan Denmark Søren Peder Lauritz Sørensen pada tahun 1909. Tidaklah diketahui dengan pasti makna singkatan “p” pada “pH”. Beberapa rujukan mengisyaratkan bahwa p berasal dari singkatan untuk powerp[2] (pangkat), yang lainnya merujuk kata bahasa Jerman Potenz (yang juga berarti pangkat)[3], dan ada pula yang merujuk pada kata potential. Jens Norby mempublikasikan sebuah karya ilmiah pada tahun 2000 yang berargumen bahwa p adalah sebuah tetapan yang berarti “logaritma negatif”[4].
____________________________________________________________________________________
Kesetimbangan Kimia
Konsep Kesetimbangan Dinamis
Reaksi kesetimbangan adalah reaksi dimana zat-zat hasil reaksi ( produk ) dapat bereaksi kembali membentuk zat-zat semula ( reaktan ). Jadi reaksi berlangsung dua arah ( reversibel ) :
https://i1.wp.com/4.bp.blogspot.com/-Gxanlf1c4Fc/TsKBH2kzuXI/AAAAAAAABpo/4XjLvyUP_Xg/s1600/CodeCogsEqn%252896%2529.gif
Kapankah suatu reaksi bolak-balik mencapai keadaan setimbang ?
Pada saat laju reaksi ke kanan = laju reaksi ke kiri
Bagaimana kita dapat mengetahui bahwa suatu reaksi bolak-balik telah mencapai kesetimbangan ?
Saat tercapai kesetimbangan jumlah zat-zatnya baik reaktan maupun produk tidak lagi berubah. Jumlah zat sebanding dengan mol dan konsentrasi sehingga saat setimbang mol dan konsentrasi zat-zatnya tetap.Jelaskan, mengapa kesetimbangan kimia disebut kesetimbangan dinamis !
Walaupun reaksi kimia sudah mencapai keadaan setimbang akan tetapi reaksi tetap berlangsung pada tingkat molekul/mikroskopis. karena kecepatan reaksi maju/ke kanan = reaksi balik/ke kiri maka seakan-akan reaksinya sudah berhenti. click disini untuk membaca lebih lanjut.
____________________________________________________________________________________

Bentuk molekul dan gaya antar molekul

  1. BENTUK MOLEKUL
    1. Bentuk Molekul Berdasarkan Teori  VSEPR
Teori VSEPR adalah teori yang menggambarkan bentuk molekul berdasarkan kepada tolakan pasangan electron disekitar atom pusat. Teori talakan pasangan  electron ini dikenal dengan istilah VSEPR (Valence Shell  Electron Pair of Repulsion)
Bentuk molekul didasarkan kepada jumlah electron yang saling tolak-menolak disekitar atom pusat yang akan menempati tempat sejauh munkin untuk meminimumkan tolakan. click disini untuk membaca lebih lanjut
__________________________________________________________________________________________

Teori asam basa
A. Pengertian Asam Basa
https://alfikimia.files.wordpress.com/2011/06/asam-basa.jpg?w=530&h=158
Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti cuka. Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu. Basa digunakan dalam pembuatan sabun. Juga sudah lama diketahui bahwa asam dan basa saling menetralkan. Di alam, asam ditemukan dalam buah-buahan, misalnya asam sitrat dalam buah jeruk berfungsi untuk memberi rasa limun yang tajam. Cuka mengandung asam asetat, dan asam tanak dari kulit pohon digunakan untuk menyamak kulit. Asam mineral yang lebih kuat telah dibuat sejak abad pertengahan, salah satunya adalah aqua forti (asam nitrat) yang digunakan oleh para peneliti untuk memisahkan emas dan perak. click disini untuk membaca lebih lanjut
____________________________________________________________________________________

Sistem koloid
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering bersinggungan dengan sistem koloid sehingga sangat penting untuk dikaji. Sebagai contoh, hampir semua bahan pangan mengandung partikel dengan ukuran koloid, seperti protein, karbohidrat, dan lemak. Emulsi seperti susu juga termasuk
koloid. Dalam bidang farmasi, kebanyakan produknya juga berupa koloid, misalnya krim, dan salep yang termasuk emulsi.
Dalam industri cat, semen, dan industri karet untuk membuat ban semuanya melibatkan sistem koloid. Semua bentuk seperti spray untuk serangga, cat, hair spray, dan sebagainya adalah
juga koloid. Dalam bidang pertanian, tanah juga dapat digolongkan sebagai koloid. Jadi system koloid sangat berguna bagi kehidupan manusia. click disini untuk membaca lebih lanjut
____________________________________________________________________________________
Termokimia
Pendahuluan
Pada tulisan ini akan dibahas mengenai reaksi kimia dan hubungannya dengan panas dan energi yang berubah saat terjadi reaksi tersebut.
Sistem & Lingkungan
Untuk mengerti termokimia, perlu dipahami konsep sistem dan lingkungan. Pertama, kita akan membahas mengenai sistem. Sistem adalah reaksi atau tempat yang dijadikan titik pusat perhatianLingkungan adalah semua hal yang menunjang sistem, atau dengan kata lain, semua hal di luar sistem. Contohnya, bila anda melihat segelas air, maka segelas air adalah sistem, sementara ruangan dan semua lainnya adalah lingkungan.
Ada 3 jenis sistem, berdasarkan transformasi materi dan energinya, yaitu:
  1. Sistem terbuka, yaitu sistem dimana pertukaran materi dan energi keluar masuk sistem dapat dilakukan. Contohnya, air dalam gelas terbuka.
  2. Sistem tertutup, dimana hanya ada pertukaran energi atau materi satu arah. Contohnya, air panas dalam gelas tertutup, dimana hanya panas (energi) dari dalam gelas yang bergerak ke arah lingkungan.
  3. Sistem terisolasi, yaitu dimana tidak terjadi pertukaran materi dan energi sama sekali. Contohnya, air dalam termos. click disini untuk membaca lebih lanjut
_____________________________________________________________________________________

Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
A. PENGERTIAN KELARUTAN
Kemampuan garam-garam larut dalam air tidaklah sama, ada garam yang mudah larut dalam air seperti natrium klorida dan ada pula garam yang sukar larut dalam air seperti perak kloida (AgCl). Apabila natrium klorida dilarutkan ke dalam air, mula-mula akan larut. Semakin banyak natrium klorida ditambahkan ke dalam air, semakin banyak endapan yang diperoleh. Larutan yang demikian itu disebut larutan jenuh artinya pelarut tidak dapat lagi melarutkan natrium klorida. Perak klorida sukar larut dalam air, tetapi dari hasil percobaan ternyata jika perak klorida dilarutkan dalam air diperoleh kelarutan sebanyak  mol dalam setiap liter larutan.
Berdasarkan contoh diatas dapat diketahui bahwa selalu ada sejumlah garam yang dapat larut didalam air. Bagi garam yang sukar larut dalam air, larutan akan jenuh walau hanya sedikit zat terlarut dimasukkan, sebaliknya bagi garam yang mudah larut dalam air, larutan akan jenuh setelah banyak zat terlarut dilarutkan. Ada sejumlah maksimum garam sebagai zat terlarut yang selalu dapat dilarutkan kedalam air. Jumlah maksimum zat terlarut dalam pelarut disebut kelarutan.
______________________________________________________________________________________
 
Teori atom bohr dan mekanika kuantum
Teori Atom Bohr
…………….
teori atom bohr menggambarkan atom sebagai berikut:
1. elektron-elektron mengitari inti atom pada tingkat energi dan lintasan tertentu
2. lintasan tersebut berbentuk lingkaran
3. elektron dapat berpindah dari tingkat energi satu ke tingkat energi lain
kelemahan dari teori atom bohr adalah sebagai berikut:
1. teori atom bohr hanya dapat menggambarkan atau menerangkan spektrum atom sederhana (hidrogen), tidak dapat menerangkan spektrum atom dengan nomor atom >1
2. tidak dapat menjelaskan pengaruh medan magnet pada atom hidrogen
Teori Atom Mekanika Kuantum.click disini untuk membaca lebih lanjut