Kesetimbangan Kimia
Konsep
Kesetimbangan Dinamis
Reaksi
kesetimbangan adalah reaksi dimana zat-zat hasil reaksi ( produk ) dapat
bereaksi kembali membentuk zat-zat semula ( reaktan ). Jadi reaksi
berlangsung dua arah ( reversibel ) :
Kapankah
suatu reaksi bolak-balik mencapai keadaan setimbang ?
Pada saat laju
reaksi ke kanan = laju reaksi ke kiri
Bagaimana
kita dapat mengetahui bahwa suatu reaksi bolak-balik telah mencapai
kesetimbangan ?
Saat
tercapai kesetimbangan jumlah zat-zatnya baik reaktan maupun produk tidak
lagi berubah. Jumlah zat sebanding dengan mol dan konsentrasi sehingga saat
setimbang mol dan konsentrasi zat-zatnya tetap.Jelaskan, mengapa
kesetimbangan kimia disebut kesetimbangan dinamis !
Walaupun
reaksi kimia sudah mencapai keadaan setimbang akan tetapi reaksi tetap
berlangsung pada tingkat molekul/mikroskopis. karena kecepatan reaksi maju/ke
kanan = reaksi balik/ke kiri maka seakan-akan reaksinya sudah berhenti.
Ciri khas
reaksi kesetimbangan :
“Zat-zat
ruas kiri ( reaktannya ) tidak pernah habis”
Pada saat
terjadi kesetimbangan, maka harga tetapan kesetimbangan ( Kc ) dapat
ditentukan. Nilainya ditentukan dengan menggunakan perbandingan konsentrasi
zat-zatnya saat tercapai kesetimbangan.
dari bentuk
persamaan di atas dapat disimpulkan :
Jika nikai K > 1 maka hasil/produk yang dihasilkan banyak
Jika nikai K > 1 maka hasil/produk yang dihasilkan banyak
Jika nikai K
< 1 maka hasil/produk yang dihasilkan sedikit
Hal
PENTING yang perlu kalian ketahui !
Untuk reaksi
yang sama harga Kc hanya dipengaruhi suhu. Selama suhu tetap maka
K tetap. Harga K berubah hanya apabila suhunya berubah. perubahan harga
K tergantung jenis reaksinya :
- Reaksi Endoterm ( menyerap kalor / delta H nya positif ) : K berbanding lurus dengan suhu. Artinya jika suhunya meningkat maka K nya juga meningkat dan sebaliknya jika suhunya menurun maka K nya juga menurun.
- Reaksi Eksoterm ( melepas kalor / delta H nya negatif ) : K berbanding terbalik dengan suhu. Artinya jika suhunya meningkat maka K nya menurun dan sebaliknya jika suhunya menurun maka K nya meningkat.
Membandingkan
harga K dengan beberapa reaksi :
- Jika reaksi dibalik maka K menjadi 1/K
- Jika reaksinya dikalikan n maka K menjadi Kn
- Jika reaksinya dibagi n maka K menjadi akar n nya K
- Jika dua reaksi atau lebih dijumlahkan maka harga K tiap-tiap reaksi dikalikan
Kc nya
berturut-turut adalah 4 dan 8 maka tetapan kesetimbangan bagi reaksi :
adalah !
Untuk
mengetahui perubahan nilai tetapan kesetimbangan ( K ) yang kita perhatikan
adalah senyawa yang spesifik yang ada untuk tiap-tiap reaksi.
untuk reaksi
pertama yang kita perhatikan perubahannya adalah senyawa B
karena senyawa B tidak ada pada reaksi ke dua. Senyawa B yang mula-mula di
ruas kiri menjadi di ruas kanan dan dikalikan 2
(karena angka koefisiennya berubah dari 1 menjadi 2 berarti berubah menjadi dua
kalinya).
maka reaksinya ditulis :
maka reaksinya ditulis :
karena
dibalik maka K = 4 menjadi K = 1/4 kemudian dikalikan 2 maka K = 1/4 berubah
lagi menjadi kuadratnya K = (1/4)2 = 1/16
untuk reaksi
kedua tidak mengalami perubahan karena senyawa spesifiknya yaitu senyawa
D tetap ada di ruas kiri dan angka koefisiennya pun tetap = 1 sehingga
K nya juga tetap 8. Dari reaksi pertama yang telah diubah dengan reaksi kedua
digabung menjadi :
senyawa yang
sama di ruas kiri dan kanan saling coret….
karena digabung maka nilai K = 1/16 dan K = 8 dikalikan sehingga menjadi :
karena digabung maka nilai K = 1/16 dan K = 8 dikalikan sehingga menjadi :
K = 1/16 . 8
= 1/2
Pergeseran
Kesetimbangan
Asas Le
Chatelier
Jika terhadap suatu kesetimbangan dilakukan suatu aksi (tindakan) maka reaksi akan bergeser untuk menghilangkan pengaruh aksi itu.
Jika terhadap suatu kesetimbangan dilakukan suatu aksi (tindakan) maka reaksi akan bergeser untuk menghilangkan pengaruh aksi itu.
Pengaruh
Konsentrasi
- Jika salah satu pereaksi/reaktan/senyawa di ruas kiri diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser ke ruas kanan/produk/hasil reaksi. Sebaliknya jika salah satu produk/hasil reaksi/ruas kanan diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser ke ruas kiri/pereaksi/reaktan.
- Jika salah satu pereaksi/reaktan/senyawa di ruas kiri diperkecil maka kesetimbangan akan bergeser ke ruas kiri/pereaksi/reaktan. Sebaliknya jika salah satu produk/hasil reaksi/ruas kanan diperkecil maka kesetimbangan akan bergeser ke ruas kanan/produk/hasil reaksi.
Pengaruh Volume
- Jika volume diperbesar (pengenceran) maka kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi yang jumlah molekulnya terbanyak atau ke ruas yang jumlah angka koefiseinnya terbanyak.
- Jika volume diperkecil (pemekatan) maka kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi yang jumlah molekulnya terkecil atau ke ruas yang jumlah angka koefiseinnya terkecil.
- Jika jumlah angka koefisien ruas kanan dan ruas kiri sama maka penambahan atau pengurangan volume tidak akan menggeser kesetimbangan.
PENTING !! Angka koefisien reaksi
dari zat padat murni ( s ) dan zat cair murni ( l ) TIDAK mempengaruhi
kesetimbangan yang mempengaruhi kesetimbangan adalah senyawa dalam bentuk
larutan ( aq ) dan gas ( g ). Perhatikan contoh untuk pengaruh volume dan
konsentrasi :
ke arah mana
kesetimbangan bergeser jika suhu tetap :
a. ditambah BiCl3
b. ditambah air
c. ditambah BiOCl
d. ditambah HCl
e. ditambah NaOHJawab :
a. ditambah BiCl3
b. ditambah air
c. ditambah BiOCl
d. ditambah HCl
e. ditambah NaOHJawab :
a.
Penambahan BiCl3, salah satu pereaksi, akan menggeser kesetimbangan
ke kanan
b.
Penambahan air (memperbesar volume) akan menggeser kesetimbangan ke kanan
karena koefisien ruas kanan lebih besar dari ruas kiri. Alasannya
: koefisien ruas kiri = 1 yaitu koefisien BiCl3, ingat koefisien H2O
tidak usah dihitung karena zat cair murni ( l ) sedangkan jumlah koefisien di
ruas kanan = 2 yaitu koefisien dari HCl, ingat BiOCl tidak diperhitungkan karena
bentuknya padat ( s ).
c.
Penambahan BiOCl yang merupakan komponen padat tidak menggeser kesetimbangan.
d.
Penambahan HCl, salah satu produk, akan menggeser kesetimbangan ke kiri.
e.
Penambahan NaOH akan bereaksi dengan HCl yang berarti mengurangi salah satu
produk, maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan.
Pengaruh
Tekanan
pengaruh tekanan berlawanan dengan pengaruh volume :
pengaruh tekanan berlawanan dengan pengaruh volume :
- Jika tekanan diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi yang jumlah molekulnya terkecil atau ke ruas yang jumlah angka koefiseinnya terkecil.
- Jika tekanan diperkecil maka kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi yang jumlah molekulnya terterbesar atau ke ruas yang jumlah angka koefiseinnya terbesar.
- Jika jumlah angka koefisien ruas kanan dan ruas kiri sama maka penambahan atau pengurangan tekanan tidak akan menggeser kesetimbangan.
INGAT !! sama dengan pengaruh volume pada
pengaruh tekanan… Angka koefisien reaksi dari zat padat murni ( s
) dan zat cair murni ( l ) TIDAK mempengaruhi kesetimbangan jadi tidak
dihitung.
Pengaruh
Suhu
- Jika suhu sistem kesetimbangan dinaikkan maka reaksi sistem menurunkan suhu dengan cara kesetimbangan bergeser ke pihak reaksi yang menyerap kalor (endoterm).
- Jika suhu sistem kesetimbangan diturunkan maka reaksi sistem menaikkan suhu dengan cara kesetimbangan bergeser ke pihak reaksi yang melepas kalor (eksoterm).
Contoh :
Ke arah mana
kesetimbangan akan bergeser jika suhu dinaikkan !
Pada
kenaikan suhu kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi endoterm ( delta H nya
+ ) :
a. Pada
reaksi pertama kesetimbangan akan bergeser ke kiri karena reaksi
pertama dari kiri ke kanan adalah reaksi eksoterm ( delta H nya – ) maka reaksi
endotermnya kebalikannnya yaitu dari kanan ke kiri
b. Pada
reaksi kedua kesetimbangan akan bergeser ke kanan karena reaksi
kedua dari kiri ke kanan adalah reaksi endoterm ( delta H nya + ) maka reaksi
endotermnya sudah sesuai yaitu dari kiri ke kanan
Pengaruh
Katalisator
Dalam suatu
reaksi kesetimbangan, pengaruh katalisator adalah mempercepat terjadinya
reaksi sehingga reaksi maju dan reaksi baliknya sama-sama bertambah
kuat. Oleh karena itu, katalisator tidak mempengaruhi susunan
kesetimbangan akan tetapi mempercepat tercapainya keadaan setimbang.
Menentukan Tetapan Kesetimbangan ( Kc )
Memperdalam
tentang tetapan kesetimbangan yang telah disinggung sebelumnya.
Tetapan
kesetimbangan adalah hasil kali konsentrasi setimbang zat di ruas kanan
dibagi hasil
kali konsentrasisetimbang zat di ruas kiri, masing-masing konsentrasi zat
dipangkatkan dengan koefisien reaksinya.
Persamaan
tetapan kesetimbangannya adalah :
Tetapan
kesetimbangan untuk reaksi yang sama “harganya tetap untuk suhu yang
tetap”
zat padat
murni ( s ) dan zat cair murni ( l ) TIDAK disertakan dalam penyusunan
tetapan kesetimbangan
BiOCl (s)
dan H2O tidak disertakan dalam persamaan Kc karena bertutut-turut
bentuknya zat padat (s) dan zat cair murni ( l ).
Contoh Soal
1 :
Metana (CH4)
dapat diperoleh dari dari reaksi gas CO2 dan gas H2
menurut persamaan :
Reaksi ini
berlangsung pada suhu tinggi dengan suatu katalisator. Ke dalam ruangan 500 ml
mula-mula dimasukkan 1 mol gas CO dan 3 mol gas H2 diperoleh 0,387
mol air. Tentukan besarnya tetapan kesetimbangannya pada suhu tersebut !
Jawab :
Mula-mula
kalian buat bagan seperti di bawah ini :
lalu kalian
isikan nilai mol senyawa di bawah senyawanya sesuai dengan keterangan soal (
angka yang berwarna hitam ). ingat mol H2O
sebesar 0,378 mol diisikan di bagian setimbang. karena mula-mula H2O
tidak ada kemudian diperoleh / saat setimbang 0,378 mol. Karena mula-mula tidak
ada kemudian saat setimbang menjadi 0,378 juga berarti saat bereaksi
menghasilkan H2O sebesar 0,378 mol juga. Saat reaksi perbandingan
mol = perbandingan angka koefisien, isikanlah mol saat reaksi untuk
semua senyawa berdasarkan mol H2O saat reaksi sebesar 0,378 mol
dikalikan angka koefisiennya masing-masing ( angka yang berwarna merah
). Mol saat setimbang di ruas kiri = mol mula-mula – mol setimbang
dan di ruas kanan mol saat setimbang = mol mula-mula + mol
setimbang. Hasilnya diisikan di bagian setimbangnya ( angka berwarna biru
).
angka yang
dipakai untuk menyusun Kc adalah angka saat keadaan setimbang… tetapi ingat,
bukan dalam mol namun dalam konsentrasi ( M )
karena
volemenya 500 ml = 0,5 liter maka setiap molnya dibagi 0,5 :
CO =
0,622 mol / 0,5 l = 1,244 M
H2 = 1,866 mol/ 0,5 l = 3,732 M
CH4 = H2O = 0,378 mol / 0,5 l = 0,756 M
H2 = 1,866 mol/ 0,5 l = 3,732 M
CH4 = H2O = 0,378 mol / 0,5 l = 0,756 M
Harga Kc
yang kecil menunjukkan reaksi ini hanya membentuk sedikit sekali metana (CH4)
Contoh Soal
2 :
Harga Kc
untuk reaksi di bawah ini dalam suhu tertentu adalah 49
Pada suatu
percobaan, 2 mol H , 2 mol I dan 4 mol HI dicampur dalam suatu ruangan 1 liter
pada suhu yang sama. Tentukan mol HI saat mencapai keadaan setimbang !
Jawab :
Misalkan H
yang bereaksi x mol maka :
Pada saat
setimbang :
karena
volumenya 1 liter maka mol = konsentrasinya ( ingat : M = mol/volume )
kedua ruas
diakar :
14 – 7x = 4
+ 2x
10 = 9x
x = 10/9 =
1,11
maka saat
setimbang mol HI = (4 + 2x) = 6,22 mol
Contoh Soal
3 :
Dalam bejana
1 dm3 terdapat kesetimbangan antara 0,05 mol N2; 0,20 mol
H2; dan 0,10 NH3. Untuk meningkatkan jumlah NH3
menjadi 0,20 mol dalam suhu dan volume tetap harus ditambahkan N2
sebanyak….
Jawab :
karena dalam
suhu yang sama Kc tidak berubah maka berlaku Kc1
= Kc2
Ingat…. mol
tiap-tiap senyawa tidak dibagi volume karena volumenya = 1 liter jika tidak
satu liter maka mol tiap-tiap senyawa harus dibagi dengan volumenya seperti
contoh soal no 1.
N2
= 4.0,05 = 0,20 mol
maka N yang
ditambahkan = mol N setelah – mol N mula-mula = 0,20 mol – 0,05 mol = 0,15
mol
Kesetimbangan
Dissosiasi
Disosiasi adalah peruraian suatu zat menjadi
zat lain yang lebih sederhana
Derajad
disosiasi adalah
perbandingan antara jumlah zat yang terdisosiasi / terurai / bereaksi
dengan jumlah zat mula-mula.
Contoh :
Jika 3 mol
AB dalam satu liter air terurai sebanyak 40 % menurut reaksi :
maka tetapan
kesetimbangan reaksi tersebut….
Jawab :
Derajad
disosiasi = 40 % = 0,4
Tetapan Kesetimbangan Tekanan Parsial ( Kp )
tetapan
kesetimbangan untuk sistem kesetimbangan gas juga dapat dinyatakan dengan
tekanan parsial gas
Perbandingan
tekanan parsial = Perbandingan mol saat setimbang
Jika
diketahui tekanan total suatu reaksi gas maka tekanan parsial tiap-tiap
zatnya dapat ditentukan :
Jumlah mol
total saat reaksi
gas mencapai kesetimbangan dapat dicari dengan rumus gas ideal :
Hubungan Kc
dan Kp :
Keterangan :
P = tekanan (atm)
V = volume (m)
n = mol
R = 0,082 L.atm/mol.K
T = Suhu ( K )
delta n = Jumlah koefisien gas kanan – Jumlah koefisien gas kiri
P = tekanan (atm)
V = volume (m)
n = mol
R = 0,082 L.atm/mol.K
T = Suhu ( K )
delta n = Jumlah koefisien gas kanan – Jumlah koefisien gas kiri
Contoh Soal
:
Sebanyak 10
mol gas N2 dicampurkan dengan 40 mol gas H2 dalam suatu
ruangan 10 liter kemudian dipanaskan pada suhu 427 C sehingga bereaksi
membentuk NH3 menurut reaksi kesetimbangan :
Apabila tekanan
total campuran pada keadaan setimbang adalah 230 atm. tentukanlah harga Kp !
Jawab :
dengan
menggunakan persamaan gas ideal jumlah mol gas dalam campuran saat setimbang
dapat dihitung sebagai berikut :
Hati2… suhu harus dalam Kelvin ( K ) maka
T = 427 C + 273 = 700 K
misal jumlah
mol N2 yang bereaksi = x mol maka susunan kesetimbangan dapat
dihitung sebagai berikut :
karena
jumlah mol totalnya = 40 mol maka x dapat dicari :
(10 – x) +
(40 – 3x) + 2x = 40
-2x = -10
x = 5
susunan mol
saat kesetimbangan sebagai berikut :
N2
= 10 – x = 5 mol
H2 = 40 – 3x = 25 mol
NH3 = 2x = 10 mol
H2 = 40 – 3x = 25 mol
NH3 = 2x = 10 mol
Tekanan
Parsial gas saat setimbang :
tekanan
parsial N2 = 5/40 . 230 atm = 28,75 atm
tekanan parsial H2 = 25/40 . 230 atm = 143,75 atm
tekanan parsial NH3 = 10/40 . 230 atm = 57,50 atm
tekanan parsial H2 = 25/40 . 230 atm = 143,75 atm
tekanan parsial NH3 = 10/40 . 230 atm = 57,50 atm

























0 komentar:
Posting Komentar